Begini Rumitnya Cara Pembuatan Boneka Lilin Wayangan


Kerajinan tangan boneka lilin wayangan, Perumahan Sidoarum Blok 3, Godean, Sleman, DI Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Budaya - Nurul Maliki, 60, mengaku bahwa pembuatan boneka lilin yang ia buat tidaklah mudah. Butuh ketelitian dan kesabaran demi menciptakan ekspresikan boneka selayaknya ekspresi para penari sungguhan.
Gerakan posisi tangan, posisi jari-jari, hingga ekspresi wajah harus dibentuk sedetail mungkin. Menurutnya, di sanalah letak pesan boneka lilin yang ia buat.
Nurul tidak bisa memastikan berapa lama waktu pembuatan untuk satu boneka. Pasalnya, kedetailan tersebut merupakan faktor cepat atau lamanya boneka diselesaikan.
"Ini membuatnya maen ilusi aja. Jadi nanti kita membuat salah satu gerakan. Setelah jadi, misalnya, nanti kita membuat salah satu gerakan, setelah jadi lagi kok kurang bagus. Nggak seperti posisi yang kita bayangkan. Yaudah, terus kita ganti lagi," paparnya saat ditemui merahputih.com, awal pekan ini, di rumahnya, Jalan Nuri R3, Sidoarum, Godean, Sleman, DI Yogyakarta.
Ketelitian tidak sebatas pada gerakan dan posisi tangan semata. Nurul menyatakan bahwa karakter tokoh boneka tak kalah rumitnya. Pasalnya, ia harus benar-benar memahami karakter tokoh.
"Karakter juga menyesuaikan (aslinya). Misalnya, Sugiwo, Anggodo, Anoman, ya disesuaikan karakternya kan. Sugiwo, contohnya, kan dia raja besar. Ya dia harus gagah gitu. Anoman juga, kan sosok gambarannya cerdik. Jadi kita benar-benar harus bisa ekspresikan," katanya menjelaskan.
Boneka-boneka yang ia buat berbahan dasar kristal lilin dan parafin. Kedua bahan utama dibuat menjadi adonan dasar. Kemudian dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah disiapkan. Setiap bagian tubuh boneka dibuat dengan cetakan yang berbeda. Lantas satu per satu anggota badan disatukan dengan cara membakarnya dengan menggunakan spiritus.
Berikut, setelah seluruh tubuh selesai, tahapan selanjutnya ialah memasangkan pakaian boneka. Di tahap akhir, barulah dibuat makeup masing-masing tokoh selayaknya karakter tokoh sesungguhnya. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
