MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta terus melakukan upaya agar orang tua mau mengizinkan anaknya untuk ikut sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19. Mengingat saat ini antusias orang tua masih rendah memperbolehkan anaknya belajar di sekolah.
Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria mengaku, pihaknya punya solusi supaya orang tua mempercayai pembelajaran tatap muka. Caranya pemerintah harus menjelaskan secara gamblang proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dari pintu masuk sekolah hingga belajar mengajar di kelas dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Kita kan menjelaskan prosesnya, tahapan-tahapannya dilakukan dengan baik. Saya kira itu akan menimbulkan kepercayaan kepada publik dan orang tua," ujar Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (8/4).
Riza pun menyakini, orang tua akan semakin memahami dan mengerti bahwa uji coba pembelajaran yang saat ini dilakukan Pemprov tidak semua dilaksanakan offline, tapi juga online. Sehingga, nantinya mereka akan luluh melepas anaknya untuk bisa mengikuti program belajar Pemerintah DKI ini. "
"Secara offline jauh lebih baik, apalagi untuk pelajaran tertentu yang membutuhkan diskusi, interaksi, apalagi praktek," ucap dia.

Pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini mengakui, memang ada kekhawatiran dari orang tua untuk melepas anaknya belajar di sekolah disaat virus corona masih ada dan dapat menyerang siapa saja.
"Saya kira berproses saja, memang ada kekhawatiran, ini sesuatu yang wajar, tidak ada masalah luar biasa, nanti para orang tua juga pada saatnya akan memahami dan mengerti," papar dia.
Pada prinsipnya Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI akan terus mencari solusi guna meningkatkan dan mengoptimalkan proses pembelajaran terbatas ini dengan sebaik-naiknya.
"Sehingga menimbulkan kepercayaan publik khususnya para orang tua," papar Riza.
Riza Patria mengakui, kegiatan uji coba sekolah tatap muka terbatas masih terkendala restu orang tua. Lanjut dia, persentase hari pertama siswa yang mengikuti sekolah tatap muka masih sedikit. "
Ternyata cukup mendapat antusias dari anak-anak, sekalipun memang menurut data besarnya masih 20 sampai 30 persen siswa yang diizinkan oleh orang tua," papar Riza saat meninjau pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka campur di SMK Negeri 2 Jakarta Pusat, pada Rabu (7/4) kemarin. (Asp)