GIGI palsu ternyata tetap membutuhkan perawatan optimal dan harus terus dijaga kebersihannya agar tidak menimbulkan masalah gigi dan mulut lanjutan. Meski gigi buatan, Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia drg. Andy Wirahadikusumah, Sp. Pros menekankan perawatannya sama saja dengan gigi asli.
"Tetap kita menjaga kebersihannya seperti gigi asli. Banyak juga masyarakat beranggapan karena gigi palsu dipikir 'Dok, saya enggak perlu sikat lagi karena gigi palsu'. Itu kan salah karena tentu akan menimbulkan masalah juga kalau tidak dibersihkan," ungkapnya seperti Andy Wirahadikusuma dilaporkan ANTARA, Senin (6/6).
Andy mengatakan pada jenis gigi palsu permanen, pasien harus tetap menyikat gigi dua kali sehari pada waktu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Pasien juga harus teratur melakukannya dengan baik dan benar termasuk tentang teknik menyikat gigi.
Baca juga:
Bahaya Berobat ke Tukang Gigi

Pada jenis gigi palsu lepasan, gigi tiruan harus dilepas pada malam hari untuk dibersihkan dan direndam supaya tidak ada sisa-sisa makanan terjebak. Jika gigi palsu lepasan kotor, maka dapat berpotensi menimbulkan penyakit gusi atau gigi berlubang pada gigi asli di sekitarnya.
Dirinya juga menganjurkan agar pasien melakukan pembersihan pada celah gigi dengan benang gigi atau dental floss. Menurutnya cara tersebut terbilang efektif dan mampu membantu menjaga kebersihan daerah gigi nan sulit dijangkau bulu sikat gigi.
"Benang gigi ini ada caranya. Tapi pastinya itu harus dimasukkan. Pada saat dimasukkan, itu biasanya harus dilakukan gerakan mencungkil, bentuk seperti huruf U, terus ditarik ke atas supaya makanan nyangkut bisa terangkat," jelasnya.
Sama seperti pasien dengan gigi normal, pasien dengan gigi palsu juga harus tetap melakukan kontrol atau check up secara berkala, setidaknya sekali per enam bulan. Andy mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk melihat kembali kondisi gigi palsu.
Baca juga:
Ketika Anak Tumbuh Gigi, Begini Cara Menanganinya

Menurutnya kondisi gigi palsu harus dicek secara berkala untuk menghindari bila posisi gigi longgar, kondisinya sudah tidak baik, atau bahkan mulai tampak sisa makanan menempel pada daerah tertentu.
Gigi palsu telah dijaga kebersihan dan rutin dibawa kontrol ke dokter gigi akan menjadi lebih awet. Penggantian gigi palsu juga akan dianjurkan dokter bila pasien menjalani kebiasaan buruk pada gigi dan mulutnya.
"Misalkan sering jatuh atau kadang dipakai dan kadang enggak (gigi palsunya), itu nantinya akan memengaruhi akurasinya (pas atau tidak saat gigi lepasan dipasang). Kemudian kalau sudah kotor gigi palsunya biasanya mulai berjamur, itu sudah harus dibuatkan baru," tandas Andy. (waf)
Baca juga:
Meski Sakit Gigi, Kamu Masih Bisa Menikmati 5 Makanan Ini