MerahPutih.com - Kelayakan Jakarta International Stadium (JIS) menjadi perhatian publik setelah PSSI memindahkan rencana laga FIFA Matchday Timnas Indonesia kontra Curacao dari stadion termegah di Ibu Kota DKI Jakarta itu.
Gelaran sepak bola nasional yang rencananya dihelat 27 September 2022 itu akhirnya dipindah ke Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor atau Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.
Dilansir dari BolaSkor.com, Selasa (13/9), PSSI membeberkan sejumlah alasan mengapa JIS batal menjadi rencana venue kedua Timnas Indonesia kontra Curacao. Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur (area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara).
Baca Juga
Pemprov DKI Diminta Cek Ulang Semua Fasilitas dan Bangunan di JIS
Bahkan concourse timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh) dan sarana prasarana pendukung (kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar).
"Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Matchday yang mengundang animo penonton sangat banyak maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25 persen - 50 persen - 75 persen - 100 persen dari perhitungan maximum safety capacity," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Yunus menambahkan, untuk ukuran JIS yang begitu megah dengan daya tampung 80 ribu kursi, hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat itu sangat riskan.

Padahal, jika Timnas Indonesia main, animo masyarakat untuk berduyun-duyun ke stadion sangat tinggi. Akses masuk stadion juga hanya satu pintu sehingga dikhawatirkan jika bersamaan keluar akan memakan waktu yang lama.
"Di samping itu terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur . Nah kalau kita paksakan pasti akan menjadi catatan FIFA," imbuh Yunus.
Kendala lain adalah biaya sewa stadion yang tinggi. Tim sekelas Persija Jakarta pun lebih memilih Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi. Tentu juga selain karena infrastruktur yang belum memadai.
Statment PSSI ini mendapat respons negatif di masyarakat, karena mereka tahunya JIS merupakan stadion megah berstandar FIFA. Apalagi, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku konstrukor JIS membeberkan ke publik pembangunan JIS sudah sesuai arahan dan pengawasan asesor FIFA.

Kebetulan, BolaSkor.com pernah datang langsung meliput Persija Jakarta kontra Chonburi FC, dalam laga persahabatan bertajuk peresmian JIS.
Sebetulnya JIS sudah layak menggelar pertandingan internasional dari asesor rumput lapangan hingg penempatan zona krusial, misalnya penempatan media dan emergency medis. Ini sesuai dengan FIFA Safety and Security Regulation Stadium.
Namun JIS perlu dipoles lagi dalam hal infrastuktur penunjang. Ada beberapa aspek yang masih kurang.
Akses Transportasi Umum
JIS di bangun sebagai stadion mengikuti Eropa, di mana mengajak para penonton untuk menaiki kendaraan umum. Maka dari itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyiapkan armada TransJakarta yang melewati JIS.
Saat laga Persija kontra Chonburi, masih banyak penonton yang memakai kendaraan pribadi. Alhasil, banyak penonton yang parkir di wilayah Kemayoran, karena infrastuktur parkir saat itu belum memadai 100 persen.
Armada TransJakarta dari-menuju JIS baru sampai jam 22.00 WIB. Jika pertandingan sepak bola digelar malam hari, tentu ini akan menjadi pekerjaan besar. Integrasi perbaikan transportasi publik perlu memakan waktu setidaknya 3–5 tahun dengan pengujicobaan.

Parkir Kurang Memadai
Selanjutnya soal parkir, ambil contoh Persija. Manajemen Macan Kemayoran saja membeberkan alasan belum bermarkas di JIS karena salah satunya minimnya ketersediaan lahan parkir.
Dikutip dari laman resmi Persija tanggal 13 Agustus 2022, Macan Kemayoran menilai ketersediaan area parkir untuk kapasitas 82.000 penonton di dalam stadion hanya 754. Terdiri dari 21 difabel, 452 outdoor dan 7 difabel, serta 68 bus.
Sedangkan dalam FIFA Technical Recommendation Bab 3 point 3.3 halaman 58 tertera “Untuk stadion kapasitas 60 ribu harus disediakan tempat parkor untuk 10.000 mobil. Tempat parkir terpisah.”
Baca Juga
Area Drop Off Tim hingga Ofisial
Lalu soal area drop off tim. Di mana bus tim, perangkat pertandingan, hingga ofisial tidak bisa masuk sepenuhnya ke area privat. Mereka harus turun masuk melalui pintu umum.
Padahal jelas, dalam FIFA Safety and Security Regulation Stadium Point 33 Special Security Provisions of Team, Official, and VIP/VVIP, semua tim, ofisial, dan perangkat pertandingan harus masuk melalui area privat dan steril dari khalayak umum.
“Jalan dan titik masuk/keluar untuk tim, ofisial, dan VIP/VVIP harus dipisahkan dari yang untuk penonton,” tulis FIFA.

Pagar Pembatas
Dalam hal ini, Persija juga beralasan mengapa belum bermarkas di JIS. Lantaran harus ada penambahan soal pagar pembatas di area penonton dan luar JIS. Ini sudah diatur dalam FIFA Safety and Security Regulation Stadium, Poin 31 Stadium Parimiters, Turnstiles, and Check Poin.
Baca Juga
JakPro Ungkap Pagar Pembatas JIS Roboh Akibat Diinjak Jakmania
“Dinding atau pagar harus menutup perimeter luar stadion. Itu harus tingginya minimal 2,5 meter dan tidak mudah ditusuk, ditembus, ditarik ke bawah, atau dilepas. Tujuannya adalah untuk mencegah dan menunda penyusup da yang tidak berwenang. Pagar keliling harus dilindungi oleh CCTV atau pos keamanan atau kombinasi keduanya.” tulis FIFA.
Sirkulasi Masuk-Keluar Penonton
Dari infrastuktur ini, merembet ke sirkulasi masuk-keluar penonton. Penyebaran akses masuk-keluar penonton bisa mengalami kendala. Setelah semua infrastuktur penunjang memadai, harus segera dilakukan uji coba sirkulasi masuk-keluar penonton dengan presentase bertahap.
Mengacu kepada FIFA Safety and Security Regulation Stadium, Poin 23 Calculating The Maximum Safe Capacity. “Kapasitas masuk adalah jumlah orang yang dapat melewati pintu putar dan/atau titik masuk terkontrol lainnya dalam jangka waktu satu jam.” tulis FIFA.
“Ini adalah jumlah orang yang dapat keluar dengan aman dari area tampilan dalam kondisi normal, dalam jangka waktu yang wajar, tidak lebih dari sepuluh menit.” lanjut FIFA.
Akses Steril Stadion
Ini sangat dibutuhkan akses steril di stadion. Sesuai FIFA Safety and Security Regulation Stadium. Namun, faktanya di JIS masih ada aktifitas lalu-lalang warga pemukiman di 0 meter stadion. Ini jelas membahayakan keselamatan bagi para tim, ofisial, dan perangkat pertandingan dari berbagai ancaman, terutama teroris.
“Tim manajemen keselamatan dan keamanan stadion, bersama dengan lembaga dan organisasi ahli yang relevan, harus menilai risiko setiap insiden yang terjadi di stadion yang dapat merugikan keselamatan dan keamanan atau mengganggu operasi normal. Dalam hubungannya dengan otoritas lokal, rencana kontinjensi harus dikembangkan untuk menentukan tindakan spesifik dan/atau mobilisasi spesialis atau sumber daya tambahan,” tulis FIFA. (*/BolaSkor.com)
Baca Juga
Penjelasan Anies hingga The Jakmania soal Pagar Pembatas Tribun Utara JIS Roboh