Beda Dengan Anies, Djarot Tak Setuju Ganjil Genap Untuk Motor

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 04 Agustus 2019
Beda Dengan Anies, Djarot Tak Setuju Ganjil Genap Untuk Motor
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat (MP/Fadhli)

Merahputih.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak setuju dengan wacana Gubernur Anies Baswedan yang hendak menerapkan kebijakaan ganjil-genap untuk kendaraan roda dua.

Wacana ini disampaikan Anies kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta lewat Intruksi Gubernur (Ingub) 66/2019 tentang pengendalian udara di Jakarta. Ingub itu ditaken pada Kamis (1/8) lalu.

Baca Juga: Kendaraan Roda Dua Dibatasi, Warga: Apa Urusannya Polusi Sama Ganjil Genap?

"Kalau motor enggak lah, kalau menurut saya sih. Kalau untuk motor janganlah," kata Djarot saat ditemui di kantor DPP PDIP di kawasan Menteng Jakarta Pusat Sabtu (3/8).

Bukanya beralih ke angkutan umum, Djarot mengatakan bila wacana ini serius diterapkan maka bisa berimbas pada prilaku masyarakat. Dimana mereka semakin konsumtif membeli kendaraan roda dua demi menghindari aturan ini.

Percobaan kanalisasi sepeda motor pada hari kelima di jalan raya Gatot Subroto, Rabu (18/3). (Foto: MerahPutih/Taufik)

"Artinya orang akan semakin beli motor. Misalnya aku punya ganjil, aku bakal beli lagi genap. Kan gitu kan kalau motor," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebut saat ini pihaknya sedang mengkaji aturan ganji genap ini. Untuk Aturan ganjil genap bagi sepeda motor tak hanya berlaku di jalan Sudriman-Thamrin. Kebijakan ini bakal diperluas ke beberapa ruas jalan lain. Namun Syafrin masih enggan memberkan rute-rutenya.

Baca Juga: Ganjil-Genap Untuk Sepeda Motor Tak Tepat Dilakukan Jangka Panjang

Adapun alasan dilakukan perluasan ganjil genap untuk sepeda motor karena berdasarkan kajian, jumlah sepeda motor tetap banyak mengasapal di jalan ibu kota saat aturan ini diberlakukan pada Asian Games 2018 lalu. Tercatat saat itu jumlah kendaran roda dua sebanyak 72 persen dan kendaran roda empat hanya 28 persen saja.

"Berdasar kajian untuk sepeda motor saat ganjil genap volumenya 72 persen sepeda motor. Hanya 28 persen roda empat. Artinya begitu ada pembatasan ganjil genap, maka sebagian tidak shifting (pindah) ke angkutan umum tetapi mereka justru berbalik ke motor. Itu menjadi perhatian khusus kita bersama," kata Syafrin di Polda Metro Jaya Jumat (2/9). (Knu)

#Sistem Ganjil-Genap #Djarot Saiful Hidayat
Bagikan
Bagikan