Kuliner

Bazar Makanan Pra Saji 'Ready to Heat' Siap Memajukan UMKM Indonesia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Minggu, 28 November 2021
Bazar Makanan Pra Saji 'Ready to Heat' Siap Memajukan UMKM Indonesia
Ready to Heat bazar online makanan pra-saji pertama di Indonesia. (Foto: BrandKlinik)

PLATFORM BrandKlinik mengadakan bazar daring makanan dan minuman pra-saji bertemakan 'Ready to Heat' dari 27 November-3 Desember 2021. Bazar yang bisa disaksikan di laman readytoheat.id ini memiliki misi untuk menggali potensi UMKM Indonesia.

Nantinya, para UMKM Indonesia diharapkan mampu mencari pemecahan masalah seputar bisnis, branding dan pemasaran setelah mengikuti bazar ini. Tak hanya itu, 'Ready to Heat juga bertujuan untuk menjembatani agar terjalinnya kolaborasi antar para pelaku usaha yang tergabung di dalamnya.

Baca Juga:

Platform Tokko, Solusi Tumbuh Kembang UMKM di Era Digital

BrandKlinik diinisiasi pertama kali untuk mengakomodasi kelesuan bisnis akibat pandemi COVID-19 di 2020 dengan membuka One on One Coaching & Counselling bagi para pelaku usaha kecil yang terdampak.

Talkshow dengan topik menarik sebagai wadah pembelajaran UMKM. (Foto: Instagram/@brand.klinik)

Sampai saat ini, sudah terdapat lebih dari 200 jumlah produk UMKM yang terdaftar dari seluruh Indonesia untuk bergabung ke dalam bazar tersebut. Bazar ini juga mengadakan kelas webinar yang menghadirkan stakeholders dalam industri pangan seperti ahli teknologi pangan, financial consultant, praktisi hukum dan legalitas usaha, praktisi branding & marketing, dan content creator. Kelas tersebut khusus diselenggarakan bagi pelaku UMKM guna mengembangkan bisnis agar mampu bersaing.

"Di 2020 saya membuka One on One Coaching & Counselling bagi para pelaku usaha kecil yang terdampak. Dengan berkembangnya kebutuhan, tahun ini kegiatan tersebut bertumbuh menjadi Group Class Coaching, Counselling, sekaligus Mentoring," kata pendiri Brandklinik Wiwik Wae dalam temu pers daring beberapa waktu lalu.

Baca Juga:

Demi Memajukan UMKM, Kominfo Perkecil Kesenjangan Digital

Wiwik mengatakan UMKM memiliki kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk selalu mendukung pelaku usaha mengembangkan bisnisnya. Terutama di tengah pandemi COVID-19, pelaku UMKM harus diberikan wadah dan pendampingan. "Kami bersemangat untuk terus mendukung UMKM Indonesia memajukan bisnisnya," tambah Wiwik.

Ia juga optimis usaha sektor makanan dan minuman akan semakin tumbuh ke depannya. Hal ini tercermin dari tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat walau masih terdampak pandemi.

Beragam produk makanan hadir di bazar ini. (Foto: Unsplash/Lily Banse)

Selain itu, merujuk pada data Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), pertumbuhan penanaman modal asing (PMA) sektor makanan dan minuman (mamin) pada awal tahun hingga September 2021 juga tumbuh ekspansif. Pertumbuhan tersebut mencapai 75,93 persen dibandingkan periode 2020 yakni senilai USD 1,14 miliar atau sekitar Rp 20,1 Triliun.

Bazar ini dibuka secara gratis untuk seluruh UMKM di Indonesia. Semua transaksi jual beli tidak melalui BrandKlinik, tetapi secara langsung antara penjual dan pembeli.

"Tahun ini kami menyelenggarakan bazar daring yang berfokus pada bisnis kuliner saja, tetapi di tahun-tahun berikutnya, dengan dukungan dari berbagai pihak, semoga kami dapat menghadirkan bidang usaha lain seperti pakaian, kecantikan, agribisnis, produk kreatif, dan lainnya," tutup Wiwik. (rey)

Baca Juga:

Pentingnya Memperhatikan Sistem Keamanan Siber Bagi UMKM

#Kuliner
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan