HAMPIR separuh orang dewasa di AS mengalami tekanan darah tinggi. Hanya satu dari empat orang yang dapat mengendalikannya. Padahal, memiliki tekanan darah tinggi membuat kamu berisiko mengalami komplikasi serius seperti penyakit jantung dan stroke.
Sekarang, ada obat baru eksperimental yang mendapat banyak perhatian karena tingkat efektivitasnya dalam mengendalikan tekanan darah tinggi. Obat yang disebut baxdrostat itu telah melewati uji klinis fase 2. Ditemukan, obat tersebut mampu mengurangi tekanan darah hingga 20 poin pada pasien yang tidak dapat mengendalikan tekanan darah tinggi dengan obat lain.
BACA JUGA:
Hasil uji coba yang diterbitkan di JAMA dan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Heart Association secara acak menugaskan 248 pasien dengan tekanan darah tinggi yang resisten terhadap pengobatan untuk menerima 0,5, 1, atau 2 miligram baxdrostat seminggu sekali setiap hari, atau plasebo.
Para peneliti menemukan bahwa obat tersebut dapat ditoleransi dengan baik pada pasien dan orang-orang dalam kelompok 2 miligram mengalami penurunan tekanan darah sebesar 20 poin. Perlu dicatat, orang-orang dalam kelompok plasebo juga melihat penurunan 11 poin, tetapi para peneliti mengatakan dalam penelitian bahwa itu mungkin karena mereka lebih rajin minum obat lain selama masa studi.
Cara kerja obat

Obat tersebut belum tersedia untuk umum dan harus melewati uji klinis fase 3 untuk bisa mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) AS terlebih dahulu. Namun, melihat hasil uji cobanya, obat tersebut banyak mendapat perhatian.Baxdrostat adalah obat oral yang menargetkan hormon yang disebut aldosteron yang mengatur jumlah garam dalam tubuh. Obat itu memblokir enzim yang dibutuhkan tubuh untuk membuat aldosteron, jelas rekan penulis studi yang merupakan profesor hipertensi endokrin Morris Brown, MD di Queen Mary University of London.“Aldosteron adalah bahan kimia dalam tubuh yang akan memberi sinyal pada ginjal untuk menyerap kembali air dan natrium. Ketika tubuh menahan lebih banyak air, kamu meningkatkan volume darah total yang meningkatkan tekanan darah,” kata profesor farmakologi dan toksikologi Jamie Alan, PhD di Michigan State University. Dalam uji klinis, baxdrostat tidak memiliki efek samping yang berbeda dengan plasebo, kecuali pusing pada beberapa pasien saat tekanan darahnya turun. Dua pasien juga mengalami peningkatan kadar potasium, yang dapat menyebabkan masalah irama jantung, tetapi mereka masih dapat menyelesaikan tahap uji coba.
BACA JUGA:
Mengenal Hipertensi Jas Putih, Tekanan Darah Tinggi saat Bertemu Dokter
Mengapa baxdrostat dibutuhkan?

Hipertensi resisten merupakan masalah dan lebih umum daripada yang disadari banyak orang. “Kamu mungkin heran dengan jumlah orang yang memiliki hipertensi yang resisten terhadap pengobatan. Ternyata tubuh memang pandai mengkompensasi bila diberi obat penurun tekanan darah. Sangat menyenangkan jika ada 'senjata' lain yang bisa digunakan,” kata Alan.Ahli jantung Yu-Ming Ni, MD di MemorialCare Heart and Vascular Institute di Orange Coast Medical Center, Fountain Valley, California, setuju. Dia sangat bersemangat dengan hasil studi tersebut. “Pasien dengan hipertensi resisten memiliki risiko yang sangat tinggi untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular. Pasien-pasien ini benar-benar membutuhkan perawatan yang jauh lebih baik, dan ada banyak pasien yang sulit kami bantu untuk sembuh,” katanya.Para peneliti berencana untuk melakukan uji klinis fase 3 awal tahun depan untuk baxdrostat yang biasanya memakan waktu antara 12 dan 18 bulan. “Secara realistis, paling awal obat ini bisa mendapatkan lisensi adalah tahun 2024,” demikian Brown.(aru)
BACA JUGA: