Bawaslu Temukan Banyak Pemilih Salah Penempatan TPS KPU. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Tahapan pemilu tengah dimulai. Jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Jajaran pengawas pemilu mewaspadai adanya potensi pemilih ganda. Hal ini didasari oleh hasil pengawasan pencocokan dan penelitian (coklit) sebelumnya yang telah dilakukan jajaran Bawaslu daerah.

Baca Juga:

Bawaslu Waspadai Manuver Politik di Bulan Ramadan

Berdasarkan hasil pengawasan coklit melalui alat kerja A3.DP-3, dari 16.683.903 pemilih yang diuji petik, ada trend Tidak Memenuhi Syarat (TMS) yang masih masuk ke dalam daftar pemilih.

Dari angka tersebut, dia mengungkap trend yang paling banyak ditemukan adalah pemilih yang salah penempatan TPS.

"Potensi pemilih ganda menjadi salah satu fokus pengawasan kita," jelas Anggota Bawaslu Lolly Suhenty.

Terkait alat kerja pengawasan DPS, Lolly mengakui Bawaslu masih belum diberi akses ke dalam Sistem Daftar Pemilih (Si Dalih) oleh KPU.

Meski demikian, dia akan tetap mengupayakan untuk mendapat akses Sidalih dengan berbagai cara.

"Akses sidalih sangat penting untuk kinerja Bawaslu. Kita sudah bersurat tapi sampai hari ini belum menemukan titik terang. Kalau surat kedua belum diberikan oleh KPU, kita akan menempuh upaya lain," jelas aktifis perempuan itu.

Lolly berharap, seluruh jajaran Bawaslu semakin solid dan tetap menggemakan pengawasan partisipatif karena menurutnya upaya dalam meningkatkan pengawasan partisipatif mulai menunjukkan trend ke arah positif.

Lolly menegaskan seluruh jajaran untuk lebih teliti dalam melakukan pengisian alat kerja. Kesalahan pengisian alat kerja dapat berdampak buruk pada kerja pengawasan karena memungkinkan terjadinya data yang tidak sinkron.

"Kedepan, saya minta untuk memastikan alat kerja dipahami oleh provinsi. Kalau alat kerja saja kita tidak paham, nanti kita bisa ngawur dalam memberikan data," katanya.

Baca Juga:

Bawaslu Peringatkan Tak Boleh Ada Kampanye Terselubung saat Ramadan

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
PDIP dan PPP Rapat Bahas Strategi Pemenangan Ganjar
Indonesia
PDIP dan PPP Rapat Bahas Strategi Pemenangan Ganjar

Hasto dan Arwani pun bersalam komando yang turut diikuti oleh jajaran elite kedua partai pengusung bakal calon presiden (Bacapres) 2024 Ganjar Pranowo.

Polisi Ungkap Adanya Ritual Misterius Sebelum Sekeluarga Tewas di Kalideres
Indonesia
Polisi Ungkap Adanya Ritual Misterius Sebelum Sekeluarga Tewas di Kalideres

Polisi menemukan buku mantra hingga kemenyan ditemukan di rumah keluarga itu.

Ganjar Sebut Hanya Bicara Soal Ekonomi dengan Jokowi di Istana
Indonesia
Ganjar Sebut Hanya Bicara Soal Ekonomi dengan Jokowi di Istana

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (8/11). Pertemuan dilakukan setelah penganugerahan gelar pahlawan kepada lima tokoh.

Hati-Hati Kasus Aktif COVID-19 di Jakarta Kembali Naik
Indonesia
Hati-Hati Kasus Aktif COVID-19 di Jakarta Kembali Naik

Positivity rate di Jakarta kembali melewati standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

Mendag Tegaskan Pembelian MinyaKita Tak Perlu KTP
Indonesia
Mendag Tegaskan Pembelian MinyaKita Tak Perlu KTP

Zulkifli Hasan menegaskan, pembelian MinyaKita tidak perlu menggunakan kartu tanda penduduk (KTP).

Jokowi ke Belgia Hadiri KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa
Indonesia
Jokowi ke Belgia Hadiri KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Presiden Jokowi akan berada di Belgia kurang dari 24 jam. Setelah seluruh kegiatan di Belgia selesai, Kepala Negara akan langsung pulang ke Tanah Air.

Pembubaran Konser Berdendang Bergoyang Dianggap Tepat
Indonesia
Pembubaran Konser Berdendang Bergoyang Dianggap Tepat

Kegiatan yang melibatkan orang banyak atau massa harus menjadi perhatian.

Gibran Terima Banyak Komplain dari Pengunjung Solo Safari
Indonesia
Gibran Terima Banyak Komplain dari Pengunjung Solo Safari

Objek wisata Solo Safari fase pertama telah dibuka secara resmi pada Jumat (27/1).

Penuntasan Kasus Penembakan Brigadir J Harus Transparan
Indonesia
Penuntasan Kasus Penembakan Brigadir J Harus Transparan

Polri diminta untuk segera menuntaskan kasus penembakan yang menyebabkan tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Rusia Siapkan Tindakan Balasan Setelah Finlandia Gabung NATO
Dunia
Rusia Siapkan Tindakan Balasan Setelah Finlandia Gabung NATO

Rusia tidak menjelaskan jenis tindakan balasan yang akan diambil Rusia dalam menjawab bergabungnya Finlandia ke dalam NATO.