MerahPutih.com - Tim SAR gabungan selama delapan hari melakukan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182, berhasil menemuka 298 kantong berisi potongan tubuh manusia, 54 kantong sepihan kecil pesawat, serta 51 potongan besar pesawat.
Selain itu, tim TNI AL telah berhasil menemukan black box jenis FDR di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang pada 12 Januari 2021 lalu. Saat ini block box FDR berada di Komite Nasional Keselamaan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan investigasi.
Baca Juga:
Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Tak Perlu Repot Urus Akta Kematian
"Kami masih dilaksanakan pencarian black box CVR dengan menggunakan ROV," kata Direktur Operasi dan latihan Basarnas Bambang Suryo Aji di Jakarta, Sabtu (16/1).
Remotely Operated Vehicle, alias kendaraan yang dioperasikan melalui jarak jauh. ROV tersebut terlihat digunakan Angkatan Laut Republik Indonesia pada Senin (11/1), di perairan Kepulauan Seribu. ROV diturunkan dari KRI Rigel-933.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 merupakan jenis Boeing 737-500. Pesawat ini jatuh pada Sabtu (9/1) di posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, atau di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu, membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra. (Asp)
Baca Juga:
Komandan KRI Rigel-933 Tegaskan Pentingnya Protokol Kesehatan