MerahPutih.com- Kejaksaan Agung membawa tersangka kasus dugaan korupsi Surya Darmadi usai menjalani pemeriksaan.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana menjelaskan, kondisi kesehatan bos PT DPG itu menurun usai diperiksa, Kamis (18/8) siang.
Baca Juga:
Fraksi Demokrat Minta Kejagung Usut Pihak Lindungi Surya Darmadi
"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka SD (Surya Darmadi), kondisi tersangka mengalami drop atau sakit sehingga penyidik meminta dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada yang bersangkutan," ungkap Ketut kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/8).
Selanjutnya, usai dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter, Surya disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan di RSU Adhyaksa, Ceger, Jakarta Timur.
Kuasa Hukum Surya Darmadi, Juniver Girsang mengungkapkan, Surya baru sampai pertanyaan kesembilan saat diperiksa Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) Kejaksaan Agung.
"Mengingat fisiknya, kondisinya yang tidak mengizinkan, beliau minta agar dihentikan dulu pemeriksaan dan meminta dokter mengecek kesehatannya yaitu jantung akut," ujarnya kepada wartawan.
Juniver mengatakan, sebelumnya dari pihak kejaksaan telah mendatangkan dokter untuk memeriksa keadaan Surya Darmadi. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, kliennya harus dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan secara total.
"Jadi ada suatu penyakit yang pernah serang dan itu tadi sudah disampaikan dan kemudian hasil ricek dari dokter, tadi didatangkan dokter, menyatakan perlu dibawa ke RS yaitu RS Ceger di bawah kontrol oleh kejaksaan," tuturnya.
Baca Juga:
Dengan demikian, kata Juniver, pemeriksaan hari ini terpaksa harus dihentikan hingga kondisi kesehatan Surya Darmadi membaik.
"Agar dia bisa menghadapi proses ini lebih lanjut," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kejagung tengah mengusut dugaan penyerobotan lahan oleh PT DPG. Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkapkan, perusahaan tersebut mengelola lahan 37.095 hektare secara melawan hukum dan pemiliknya yakni Surya, menjadi buronan KPK.
Dari penyelewengan tersebut, perusahaan Surya diduga untung Rp 600 miliar tiap bulannya. Surya telah ditetapkan sebagai tersangka pada kasus tersebut oleh Kejagung.
Selain itu, Kejagung juga turut menjerat Bupati Indragiri Hulu periode 1999-2008, Raja Thamsir Rahman dalam kasus ini. Kerugian negara dalam kasus ini diduga sekitar Rp 78 triliun.
Kini, ia telah dilakukan penahanan oleh Kejagung setelah keberadaannya sebelumnya sempat tidak diketahui publik. (Knu)
Baca Juga: