MerahPutih.com - Konten media sosial politisi terus berjamur diberbagai platform, termasuk konten Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader PDI Perjuangan, yang saat ini saluran YouTubenya terkena retas.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP, Bambang Wuryanto meminta, masyarakat jangan memilih dan melihat pemimpin terutama calon prsiden dari konten di media sosial (medsos).
Baca Juga:
Tiga Besar Capres Terkuat: Ganjar, Prabowo dan Anies
Hasil survei para pemimpin, kata ia, sifatnya sementara. Dan potret hari ini, adalah akibat dari persepsi yang diciptakan melalui sosmed.
"Yang pasti, yang disurvei mereka belum tentu kenal secara pribadi, pasti tidak. Itu yang patut diragukan," ujar Bambang Pacul sapaan akrabnya, Selasa (26/4).
Ia meyakini, aksi calon pemimpin di medsos, mempengaruhi hasil survei yang dilakukan lembaga survei saat ini.
"Survei ini aksi udara, rambatan di medsos juga kuat. Ada 45 juta orang yang senang sosmed dan politik. Inilah yang rambatannya yang diincar," kata dia.

Ia meminta warga, saat memilih pemimpin melakukan cek track recordnya. Track record itu, lanjut ia, memunculkan tiga hal, yakni karakter, kompetensi, dan kapasitas seorang tokoh.
"Kita pilih presiden cuma bikin konten, susah nanti. Ini masalah Republik besar sekali, orang itu butuh pemimpin yang kapasitasnya kuat, kompetensi, dan integritas," tegasnya.
Disinggung apakah pernyataan, itu menyindir Gubernur Jawa Tengah, Bambang, yang sering berseteru dengan Ganjar Pranowo, enggan menjelaskan.
"PDIP dalam persiapan Pilpres 2024, tidak akan berpengaruh terhadap survei untuk menentukan calon presiden. Survei internal sudah dilakukan. Hasil survei internal untuk PDIP diangka 26,8 persen pada minggu kedua bula Maret 2022 kemarin," katanya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Saluran YouTube Ganjar Pranowo Hilang, Diduga Diretas