Banyak Teman belum Tentu Bahagia, ini Kuncinya

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 02 Juli 2018
Banyak Teman belum Tentu Bahagia, ini Kuncinya
Kualitas pertemanan menentuikan kebahagiaan. (foto: pixabay/stocksnap)

BANYAK di antara kamu yang beranggapan bahwa banyak teman pastilah akan lebih bahagia. Namun faktanya, tak semua orang bisa menjalin pertemanan dengan mudah. Bagi mereka yang punya kepribadian ekstrovert, bergaul jadi hal amat mudah. Beda halnya dengan mereka yang punya sifat intovert. Butuh waktu bagi kaum introvert untuk bisa membaur dan menjalin pertemanan.

Anggapan bahwa punya banyak teman akan lebih bahagia mungkin berakar dari teori bahwa adanya banyak teman membuat kamu jadi punya banyak teman untuk saling bertukar cerita dan saling membantu. Namun, sebuah penelitian menyebutkan bahwa punya teman dekat dapat menentukan seberapa bahagia dan suksesnya para remaja di kemudian hari. Orang yang menjalin persahabatan yang kental mulai usia 15 tahun cenderung memiliki hidup yang lebih baik di usia 25 tahun. Kehadiran teman dekat membuat seseorang merasa punya harga diri yang lebih tinggi dan menurunkan gejala depresi.

Pada dasarnya, jalinan pertemanan yang baik dipengaruhi kepribadian setiap orang. Shigero Oishi dari University of Virginia dan Selin Kesebir dari London Business School mengungkap kepada Livescience bahwa memiliki banyak teman ternyata tidak selalu menunjukkan hasil yang positif.

Para ahli menduga hal itu ditentukan kondisi sosial dan ekonomi setiap orang. Sebagai contoh, mobilitas yang tinggi membuat seseorang menjadi lebih loyal dan memiliki banyak teman. Di sisi lain, punya banyak teman juga cukup menyita banyak waktu, energi, dan uang.

Oishi dan Sebir melibatkan sekitar 247 peserta yang rata-rata berusia 31 tahun untuk membuat daftar inisial seorang sahabat terbaik, satu teman dekat, dan satu teman jauh. Mereka kemudian diminta untuk membagikan 60 poin ke dalam tiga kategori yang berbeda, yaitu waktu, tenaga, dan uang, untuk setiap teman.

Hasilnya, peserta yang memiliki mobilitas dan pendapatan yang rendah cenderung lebih bahagia ketika mereka memiliki sedikit teman dekat daripada punya banyak teman. Hal itu disebabkan persahabatan yang erat dan intim dapat membantu mereka menjadi lebih baik dan merasa mendapatkan dukungan penuh dari teman dekat mereka.

Sementara itu, punya banyak teman biasanya membuat kamu harus merogoh kocek dalam-dalam saat harus mentraktir mereka. Belum lagi, kamu akan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mengunjungi teman-teman tersebut saat ingin bersilaturahim.

Pilihalah teman yang selalu mendukung kamu. (foto: pixabay/anemone)

Jangan takut dicap sebagai orang yang kurang gaul jika kamu punya sedikit teman. Nyatanya, punya lebih sedikit teman juga menyimpan manfaat yang tak kalah penting bagi kehidupan kamu. Punya sedikit teman berarti kamu lebih hemat, tak perlu merogoh kocek dalam-dalam saat harus mentraktir teman saat berulang tahun atau membelikan oleh-oleh saat pergi ke luar kota.

Selain itu, jumlah sahabat yang terbatas berarti tidak banyak konflik, ya meskipun tak semua pertemanan bebas konflik ya. Namun, jika kamu punya lebih sedikit teman, konflik yang mungkin timbul tentu akan lebih sedikit daripada saat punya banyak teman. Masalahnya pun cenderung bisa diselesaikan lebih mudah dan cepat.

Sedikit teman juga membuat kalian lebih akrab. Lingkungan pertemanan yang lebih kecil membuat kamu jadi lebih akrab satu sama lain. kamu akan lebih mudah menjaga komunikasi dengan jumlah teman yang lebih sedikit daripada lingkaran pertemanan yang lebih besar.

Pada dasarnya, menjalin pertemanan itu tak melulu soal berapa banyak teman yang kamu miliki. Daripada memikirkan jumlah teman yang ideal, yang lebih penting ialah bagaimana cara menjaga kualitas setiap pertemanan itu sendiri. Percuma saja punya banyak teman, tapi tidak ada dampak positifnya bagi kehidupan kamu. Lebih baik punya teman dalam jumlah yang terbatas, tapi mereka terus mendorong kamu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, begitu juga sebaliknya.

Di sisi lain, punya sedikit teman juga tak akan banyak berarti kalau kamu tetap tidak bisa membuka diri dan berkembang. Jadi, berhentilah memusingkan berapa banyak teman yang kamu punya. Fokuslah pada memilih teman yang bisa mendukung, menerima, dan ingin berjuang bersama kamu.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan