MerahPutih.Com - Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam menilai bantuan sosial (bansos) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bagi korban Covid-19 nilainya terlalu kecil jika dibandingkan daerah lain.
Ia menyebut berdasarkan keterangan Pemprov, nilai bansos sembako yang disalurkan selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ialah Rp598.000 per KK yang dibagikan kepada 1,25 juta KK.
Baca Juga:
Bawaslu Ingatkan Warga Korban COVID-19 Waspadai Bantuan Politis dari Kepala Daerah Petahana
Bansos berupa sembako itu diberikan melalui empat tahap per minggu atau per minggu satu KK mendapatkan Rp149.500 ribu sejak 9 sampai dengan 23 April.
"Dilihat dari besaran paket bantuan sembako saat ini masih terlampau kecil untuk memenuhi kebutuhan kalori per orang dalam 1 KK," kata Roy dalam keterangan resmi, Senin (20/4).

Roy berasumsi, jika biaya makan per hari untuk satu KK terdiri empat jiwa sebesar Rp100 dengan 3 kali makan, biaya yang diperlukan ialah Rp700 ribu.
Untuk biaya makan selama 4 minggu sebesar Rp2,80 juta, setara lima kali lipat dari total nilai bantuan sembako.
"Untuk itu, Gubernur Anies Baswedan mesti meninjau ulang besaran nilai bantuan jaring pengaman sosial agar lebih efektif menstimulasi warga untuk mematuhi kebijakan PSBB," jelas Roy.
Menurutnya, usulan ini sangat realistis mengingat kapasitas fiskal DKI Jakarta tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Wajar, kata Roy, Gubernur DKI Jakarta memberikan nilai bantuan di atas angka rata-rata garis kemiskinan sesuai kemampuan fiskalnya.
IBC memperkirakan, total anggaran yang digunakan untuk pengadaan paket sembako sebesar Rp747,50 miliar atau Rp598 ribu dikalikan 1,25 juta KK.
"Angka ini hanya 0,8% dari total APBD 2020 sebesar Rp87,96 triliun," jelas Roy.
Padahal, dengan alokasi Rp6,57 triliun untuk social safety net, seharusnya nilai paket bantuan bisa sebesar Rp1,5 juta/bulan/KK bagi 1,46 juta KK miskin dan warga terdampak covid-19 lainnya selama 3 bulan.
Pemprov DKI Jakarta hari ini mendistribusikan 88.942 paket sembako bagi warga miskin dan rentan miskin yang terdampak pandemi virus corona (SARS-CoV 2) penyebab penyakit Covid-19.
Puluhan ribu paket itu didistribusikan ke 26 kelurahan yang tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
"Pemprov DKI Jakarta berupaya maksimal agar distribuai bantuan sosial dapat dilaksanakan sesuai jadwal," ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti, Senin (20/4).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menegaskan, bantuan sosial (bansos) Pembatasan Sosial Berskala Besara (PSBB) ini tidak diberikan dalam bentuk uang.
"Tidak ada pemberian berupa uang tunai pada bantuan sosial ini," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta.
"Target penerima bansos sebanyak 1,2 juta KK yang bermukim di DKI Jakarta. Program ini beesumber dari realokasi anggaran APBD DKI Jakarta," sambungnya.
Baca Juga:
Berikut daftar 26 kelurahan tersebut :
Jakarta Utara1. Kelurahan Papanggo2. Kelurahan Tanjung Priok3. Kelurahan Sungai Bambu4. Kelurahan Kapuk Muara5. Kelurahan Pluit6. Kelurahan Krukut7. Kelurahan Kamal Muara
Jakarta Timur1. Kelurahan Cipinang Besar Selatan2. Kelurahan Kampung Melayu3. Kelurahan Cipinang4. Kelurahan Pondok Kopi5. Kelurahan Cipinang Cempedak6. Kelurahan Rawa Bunga7. Kelurahan Bali Mester.(Knu)
Baca Juga:
Patut Ditiru, Wabup Pati Sumbang 2 Hotel Miliknya untuk Karantina PDP dan ODP COVID-19