Bantah Berkhianat, PSI: Pidato Grace Natalie Kritik Sekaligus Pendidikan Politik

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Rabu, 13 Maret 2019
Bantah Berkhianat, PSI: Pidato Grace Natalie Kritik Sekaligus Pendidikan Politik
Ketua Umum PSI, Grace Natalie. (Foto: MerahPutih/Achmad)

MerahPutih.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest membantah partainya berkhianat terhadap partai koalisi pendukung 01. Hal itu menyusul serangan' bertubi-tubi yang disampaikan Ketua Umum PSI, Grace Natalie ke parpol nasionalis, bahkan yang sama-sama pro-Jokowi.

"Ngga dong. Kalau melihat pengkhianatan itu dilihat apakah kita berhenti memperjuangkan Pak Jokowi atau tidak. Kalau kita berhenti memperjuangkan Pak Jokowi oke setuju kita berkhianat. Kita nggak akan pernah mengkhianati Pak Jokowi," kata Riant kepada MerahPutih.com, Rabu (13/3).

Riant menegaskan bahwa apa yang disampaikan Grace dalam pidatonya adalah sebuah kenyataan. PDI Perjuangan dan Golkar memang merupakan partai yang getol mendorong Perda-Perda Syariah di daerah.

Mantan Staf Ahli Gubernur DKI bidang Hukum Rian Ernest (Foto Facebook Rian Ernest)
Mantan Staf Ahli Gubernur DKI bidang Hukum Rian Ernest (Foto Facebook Rian Ernest)

"Apakah ini segaris dengan perjuangan nasionalis di republik ini. Kami pikir tidak," tegas mantan anak buah eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini.

Menurut Riant, pidato politik Grace yang menyindir partai nasionalis merupakan sebuah kritik sekaligus pendidikan politik. Kritik tersebut, kata dia, mengungkap fakta dan berbasis data-data yang ilmiah.

"Jadi jangan dianggap kita kritik lalu ngga mendidik. Justru kritikan kita itu mengungkap fakta. Hasil tulisan ilmiah bahwa partai-partai yang mengklaim nasionalis ternyata ada di balik Perda berbasiskan kitab suci," jelas dia.

Riant mengakui pentingnya soliditas partai pendukung mengingat pemilu tinggal 1 bulan lagi. Namun, ia menilai hal yang lebih penting dilakukan partai-partai koalisi pendukung paslon 01 adalah blusukan menyampaikan keberhasilan Presiden Jokowi.

"Tapi yang lebih penting adalah setiap caleg harus turun memperkuat cerita soal Pak Jokowi. Menyampaikan lagi kepada masyarakat pencapain Pak Jokowi. Menyampaikan kenapa kita harus pilih Pak Jokowo dibanding 02, itu lebih penting," pungkas Caleg DPR RI Dapil DKI I ini.

Sebelumnya, Sekretaris Departemen Pemerintahan DPP PDI Perjuangan, Hanjaya Setiawan menyesalkan 'serangan' yang disampaikan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie terhadap partai politik nasionalis.

"Sebagai ketua umum partai, seharusnya Grace lebih bijaksana dan cerdas dalam berkomentar, menyerang sesama partai koalisi pendukung Capres Jokowi sungguh tidak elok dan tidak etis," ujar Hanjaya saat dihubungi, Rabu (13/3).

Terlebih, lanjut dia, pelaksanaan pemilu tinggal 1 bulan lagi sehingga membutuhkan soliditas yang kuat untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurut dia, apa yang dilakukan Grace dan PSI itu masuk kategori pengkhianatan terhadap partai koalisi pendukung 01.

"Bagi PDIP, kemenangan Jokowi adalah prioritas, serangan dari dalam (partai koalisi) dapat dikategorikan sebagai pengkhianatan," ujarnya.

Hanjaya menyampaikan pernyataan itu menanggapi pidato Grace Natalie yang
melontarkan 'serangan' bertubi-tubi ke parpol nasionalis, bahkan yang sama-sama pro-Jokowi saat berpidato politik di Medan International Convention Center, Senin (11/3).

Kala itu, Grace menyindir partai-partai nasionalis yang tidak melakukan pembelaan terhadap korban persekusi, intoleransi dan meloloskan perda berbau SARA.

"PSI hadir tatkala negeri ini terancam intoleransi akut, uang pajak dicuri secara sistematis, orang tidak menjalankan ibadah dengan tenang. Negeri di mana orang seenaknya bisa menyebarkan fitnah SARA," kata Grace.

"Ke mana kalian hei partai nasionalis saat ibu Melyana divonis 18 bulan penjara. Kenapa hanya Sekjen PSI dan saya sebagai Ketua Partai yang hanya menjenguk beliau di penjara?," jelas Grace. (Pon)

Baca Juga: Petinggi PDIP Ramal Kehancuran Grace Natalie dan PSI

#PSI #Grace Natalie #Joko Widodo
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan