Bansos PPKM Darurat Kota Bandung Tersalur Hampir 70 Persen

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 23 Juli 2021
Bansos PPKM Darurat Kota Bandung Tersalur Hampir 70 Persen
Pencairan Bansos PPKM Darurat Kota Bandung. (Foto: MP/Dok Pemkot Bandung)

MerahPutih.com - Bansos PPKM Darurat Kota Bandung sudah tersalurkan hampir 70 persen dari 60 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tidak masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan, dari data terakhir yang dia terima, bantuan sudah terdistribusikan kepada 41.853 KPM. Dari jumlah tersebut, total bantuan yang telah disalurkan sebesar Rp 20,926 miliar.

"Kalau dengan hari ini mungkin ada tambahan karena sedang berproses. Seiring bertambahnya jumlah sasaran yang menerima," ucap Ema usai meninjau pelaksanaan pemberian bantuan di Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan Regol, Jumat (23/7).

Baca Juga:

Jelang Akhir PPKM Level 4, Pemerintah Diminta Gencarkan Jumlah Testing

Menurutnya, dana bersumber dari APBD Kota Bandung anggaran 2021. Total alokasikan untuk Bansos PPKM Darurat ini sebesar Rp 30 miliar.

Ema bersyukur hingga saat ini penyaluran bantuan tidak mengalami kendala berarti. Sehingga bantuan uang tunai sebesar Rp 500.000 ini bisa segera sampai kepada masyarakat.

"Saat ini alhamdulillah tidak mendengar (kendala) apa pun, yang ada adalah respons masyarakat sangat baik. Karena memang mereka sangat membutuhkan kemudian proses pencairan tidak ada masalah, mekanismenya juga lancar," ujarnya.

Pencairan Bansos PPKM Darurat Kota Bandung. (Foto: MP/Dok Pemkot Bandung)
Pencairan Bansos PPKM Darurat Kota Bandung. (Foto: MP/Dok Pemkot Bandung)


Ema mengimbau kepada para petugas di kewilayahan untuk cekatan memverifikasi dan validasi apabila ada data atau persyaratan yang harus diperbaiki. Sekaligus memastikan bantuan sesuai target bisa tepat sasaran.

"Intinya secara mayoritas dari apa yang ditargetkan (sudah). Karena itu berdasarkan pertama kuota, kemudian disebarkan kepada masyarakat diajukan oleh RT dan RW kemudian diverifikasi dan validasi oleh petugas termasuk oleh kelurahan dan kecamatan. Lalu diajukan kepada dinas dan ditetapkan dengan SK wali kota," terangnya.

Camat Kecamatan Regol Iwan Sumaryana menyatakan, pihaknya sudah lebih dulu membuat daftar peringkat taraf ekonomi warga. Sehingga ketika ada rencana penyaluran bantuan memudahkan proses verifikasi dan validasi.

Sehingga Iwan memastikan, 1.527 KPM di Kecamatan Regol bisa tersampaikan tepat sesuai sasaran.

"Kita menyusun warga dari yang termiskin sampai yang terkaya di satu RT. Nanti kita lihat patokan di enam kriteria tapi kita lihat ranking warga ini," jelas Iwan.

Baca Juga:

Amplop Bansos PPKM Darurat Tertera Nama Istri Bupati Karanganyar Tuai Sorotan

Iwan mengungkapkan, pendataan daftar taraf ekonomi masyarakat sudah dilakukan sebelum ada pandemi COVID-19.

Pemutakhiran data dilakukan setiap tiga bulan sekali secara langsung mulai dari tingkat RT, RW dan kelurahan. Menurutnya, pendataan sudah dilakukan sejak dua tahun belakangan.

“Karena kita tahu masyarakat kalau ada bantuan ada pendataan lagi. Makanya kita siapkan data itu dengan ranking warga. Ini dinamis per tiga bulan terus diperbaharui mau ada bantuan atau tidak ada bantuan," katanya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Pergerakan Masyarakat Keluar-Masuk Jabodetabek Anjlok Selama PPKM Darurat

#COVID-19 #Bantuan Sosial #Kota Bandung
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan