MerahPutih.com - Bank Indonesia (BI) Surakarta, Jawa Tengah, menyediakan uang sebesar Rp 6 triliun untuk kebutuhan masyarakat menghadapi Ramadan sampai Idul Fitri 1444 H.
Penukaran uang BI Surakarta dimulai tanggal 21 Maret sampai 20 April 2023.
Baca Juga
"Jumlah uang yang disediakan meningkat 7 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 5,6 triliun," ujar Kepala Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo di Surakarta, Selasa (21/3).
Dia mengatakan pihaknya menjamin kualitas uang baru. Bahkan, uang yang ditukarkan masyarakat merupakan uang pecahan baru.

Kick-off penukaran uang baru akan dihadiri oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Suami Selvi Ananda itu mendapatkan jatah penukaran uang sebesar Rp 3,8 juta dengan pecahan terdiri dari Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000.
"Layanan penukaran kami adakan secara serentak setiap Selasa dan Kamis selama Ramadan," kata dia
Baca Juga
[HOAKS atau FAKTA] Bank Indonesia Mengeluarkan Uang Pecahan 1.0
BI Surakarta, kata dia, bekerja sama dengan perbankan, Pos Indonesia Solo, Pegadaian Solo, Asbisindo dan Perbarindo Soloraya untuk memperluas jangkauan layanan penukaran uang pecahan kecil.
Total ada sebanyak 154 titik layanan penukaran yang terdiri dari 124 kantor bank dan 15 BPR di Soloraya, serta 3 kantor Pos Indonesia, dan 12 kantor pegadaian di Soloraya.
"Melalui 154 titik yang sudah disiapkan, masyarakat dapat melakukan penukaran uang pecahan kecil melalui layanan kas keliling BI Solo," katanya.
Ia menambahkan BI Surakarta juga akan membuka layanan penukaran kas keliling di Rest Area 519A Sragen dan Rest Area 487A Boyolali. Itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan pemudik yang melintas di area Soloraya pada minggu terakhir Ramadhan.
Sementara itu, Gibran mengatakan penukaran uang di BI lebih dijamin keamanannya dibandingkan pedagang musiman. Selain itu, tidak kena potongan.
"Silahkan manfaatkan fasilitas layanan uang baru Bank Indonesia. Lebih aman dan tidak kena potongan," kata Gibran. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Lampaui Target, Penukaran Uang Baru di Bank Indonesia Solo Tembus Rp 5,6 Triliun