Bank DKI Ingin Ikut Pembiayaan MRT Fase III Ujung Menteng-Kalideres

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 28 Februari 2020
Bank DKI Ingin Ikut Pembiayaan MRT Fase III Ujung Menteng-Kalideres
MRT Jakarta. Foto: Merahputih.com / Rizki Fitrianto

MerahPutih.com - Bank DKI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI berencana ikut dalam pembiayaan proyek MRT Fase 3 rute Kalideres-Ujung Menteng.

"Dana investasi akan dihitung berdasarkan kebutuhan dana yang dibutuhkan MRT dan kesiapan BPD. PT MRT Jakarta akan memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan fase III rute Kalideres-Ujung Menteng," kata Direktur Utama Bank DKI, Zainuddin Mappa di Jakarta, Jumat (28/2)

Baca Juga

Anies: Bank DKI Harus Jadi Integrator Tujuh Transportasi Umum di Jakarta

Untuk mendukung proyek ini, Zainuddin Mappa berencana akan mengandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk ikut gabung dalam pendanaan transportasi modern ini.

"Misal MRT yang akan membangun jalur Ujung Menteng ke Kalideres itu kita (Bank DKI) juga akan ajak Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain untuk ikut serta melalui sindikasi," jelas dia.

Bank DKI
Bank DKI

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Administrasi PT MRT Jakarta Tuhiyat menuturkan kerjasama dengan Bank DKI sudah di mulai dalam pengelolaan administrasi keuangan di MRT Jakarta.

"Terdapat empat bentuk rintisan kerja sama di antaranya payroll system, operational financing, fund placement dan kesejahteraan lainnya," ungkapnya

Baca Juga

Bank DKI Gelontorkan Rp 400 Miliar untuk Kebutuhan Pangan Warga Jakarta

Adapun rute Kalideres-Ujung Menteng merupakan bagian dari koridor Timur-Barat yang terbentang dari Balaraja hingga Cikarang sepanjang 31,7 Kilometer (Km). Untuk tahap awal, MRT Jakarta akan fokus pada rute di dalam kota.

Jika Pemprov DKI setuju, pembangunan koridor Timur-Barat inner Jakarta akan dibagi menjadi dua tahapan, yaitu stage I Kalideres-Cempaka Baru sepanjang 20,1 km dan stage II Cempaka Baru-Ujung Menteng 11,6 km.

Baca Juga

Gaet Penumpang Transportasi Umum, Bank DKI Dorong Transaksi Non Tunai

Lantaran besarnya dana yang dibutuhkan, MRT Jakarta mengaku skema pembiayaan koridor Timur-Barat tidak bisa menggunakan strategi pinjaman antarpemerintah (G to G) seperti koridor Utara-Selatan fase I dan II. (Asp)

#Bank DKI #MRT Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan