MerahPutih.com - Jembatan yang menghubungkan Kota Mataram dengan kawasan objek wisata Senggigi, Lombok Barat, atau tepatnya di atas Sungai Meninting, Senin (6/12) sudah ditutupi genangan air dari luapan sungai. Banjir juga melanda area permukiman dan hotel.
Dari Senin pagi, genangan air sudah mencapai semata kaki orang dewasa dan jembatan sudah mulai goyang karena diterjang banjir dari luapan Sungai Meninting.
Pengendara yang nekat melintasi jalan yang tergenang menghadapi konsekuensi mesin kendaraan mati.
Baca Juga:
Kebahagiaan Pemilik Sarana Hunian Pariwisata di Lombok Saat Ada Superbike
"Mati, tidak bisa dihidupkan. Tadi lewati banjir dalam kondisi sepeda motor hidup, terus tiba-tiba mati," kata Abdurrahman, warga yang hendak menuju kawasan wisata Senggigi menggunakan sepeda motor, dikutip Antara.
Petugas kepolisian terlihat sibuk mengatur lalu lintas kendaraan dari arah Senggigi menuju Kota Mataram dan sebaliknya.
Selain menggenangi jalanan dan area wisata, banjir menyebabkan beberapa desa di kawasan Senggigi seperti Desa Tanak Ember dan Teloke di Kecamatan Batulayar tergenang.
Banjir yang melanda kawasan wisata Senggigi sejak pukul 08.00 WITA hingga pukul 13.00 WITA belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.
Baca Juga:
Gelombang Penonton dan Pembalap World Superbike Mulai Datang ke Lombok
Sementara itu, Perumahan Bhayangkara Residence di Ranjok Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin pagi tergenang banjir hingga dua meter setelah hujan lebat terus mengguyur sejak Minggu (5/12).
Informasi dihimpun Senin, sekitar 200 kepala keluarga (KK) di kompleks perumahan tersebut terdampak genangan banjir tersebut dan terpaksa harus diungsikan menggunakan perahu karet milik TNI dan Polri.
Warga ada yang dievakuasi ke rumah tetangga yang lebih aman atau tidak terendam banjir. Musibah tersebut diduga akibat tanggul di Sungai Meninting jebol.
"Saat ini tim masih melakukan evakuasi ke kompleks tersebut," kata Dedi Suhaidi, salah seorang warga. (*)
Baca Juga:
Cegah Hujan Saat World Superbike, Tiga Ton Garam Ditabur di Langit Lombok