Banjir Bantaeng Telan Korban Jiwa

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 13 Juni 2020
Banjir Bantaeng Telan Korban Jiwa
Suasana jalan raya di Kabupaten Bantaeng saat diterjang banjir bandang. FOTO/tangkapan layar video

MerahPutih.com - Seorang remaja usia 19 tahun menjadi korban dalam bencana banjir di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, yang terjadi sejak Jumat (12/6) sore pukul 16.00 WITA.

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng, korban atas nama Haerul (L) tersebut sementara ini masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Selain itu, beberapa warga juga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman dan disediakan.

Baca Juga:

Curah Hujan Tinggi 20 RW di Jakarta Banjir Hingga 90 Sentimeter

"Berdasarkan kronologi, banjir terjadi karena dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 15.00 WITA di daerah hulu yang berada di pegunungan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Sabtu (13/6).

Suasana banjir yang melanda wilayah kota di Kabupaten Bantaeng, Jumat (12/6/2020). ANTARA Foto/HO/ano
Suasana banjir yang melanda wilayah kota di Kabupaten Bantaeng, Jumat (12/6/2020). ANTARA Foto/HO/ano

Raditya mengatakan, curah hujan tinggi tersebut juga membuat debit air Sungai Calendu meluap dan Cekdam Balang Sikuyu jebol di sisi kanan. Akibatnya, sejumlah wilayah dan permukiman warga serta fasilitas umum lainnya terendam banjir.

Menurut laporan yang diperbarui BPBD Kabupaten Bantaeng, banjir dengan tinggi muka air (TMA) 20-150 sentimeter itu menggenangi 2 kecamatan dan 5 kelurahan.

Baca Juga:

Pasang Tinggi, Banjir Rendam Venesia

Rinciannya adalah Kelurahan Bontosungguh, Kelurahan Bontowatu dan Kelurahan Bontorita di Kecamatan Bissappu. Kemudian Kelurahan Palantikang dan Kelurahan Tapanjeng di Kecamatan Bantaeng.

"BPBD Kabupaten Bantaeng telah berkoordinasi bersama Basarnas, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Kodim, TNI/Polri dan dinas terkait untuk pemberian bantuan logistik serta obat-obatan," ujarnya.

Raditya melanjutkan, dapur umum telah didirikan di dua lokasi yakni, di Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissappu. Sementara itu, kebutuhan mendesak lain yang masih dibutuhkan adalah logistik dan makanan, pakaian, selimut, obat-obatan dan velbed atau kasur lipat. (Pon)

Baca Juga:

Banjir Sumba Timur Hanyutkan Dua Rumah Warga

#Banjir #Sulawesi Selatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan