Bangun Pompa Ancol Sentiong Rp437 miliar, Banjir di Jakarta Diharapkan Berkurang

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 Mei 2021
Bangun Pompa Ancol Sentiong Rp437 miliar, Banjir di Jakarta Diharapkan Berkurang
Petugas mengoperasikan ekskavator untuk mengeruk endapan lumpur di Sungai Ciliwung, Pasar Baru, Jakarta, Senin (15/3/2021) (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR tengah membangun stasiun (rumah) pompa Ancol Sentiong, yang ditargetkan dapat mengurangi risiko banjir di tiga kecamatan Jakarta.

"Dengan adanya pompa ini kita bisa mengurangi risiko banjir di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan, dan Kemayoran atau kurang lebih 1.000 hektar," ujar Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Ciliwung-Cisadane Andi Rahmanto Wibowo di Jakarta, Selasa (4/5).

Baca Juga:

Sheet Pile Penahan Dinding Sungai Cara Kadis SDA Baru Atasi Banjir Jakarta

Kondisi ketinggian Jakarta Utara, tanahnya rendah dan landai sehingga wilayah ini rawan mengalami banjir rob akibat pasang air laut dan menjadi muara dari aliran air yang semuanya ke wilayah Jakarta Utara. Aliran sungai di wilayah ini sering terkendala oleh pasang surutnya air laut dari Laut Jawa.

"Dengan adanya pompa ini, bisa menjaga elevasi air di tiga kecamatan Jakarta Utara ini, sehingga ketiga kecamatan tersebut bisa terlindungi dari pasang air laut," kata Andi.

Proyek rumah pompa, dibiayai dengan menggunakan skema APBN senilai Rp437 miliar, dan sifatnya adalah tahun jamak atau multiyears contract sejak tahun 2020 hingga 2022.

Pekerjaan utamanya adalah pembangunan pompa air dengan kapasitas 50 meter kubik per detik. Kontraktor pelaksana pembangunan stasiun pompa Ancol Sentiong ini adalah Wika - Jaya Konstruksi KSO.

Rumah Pompa
Rumah Pompa. (Foto: Antara)

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan Kementerian PUPR telah membangun sejumlah infrastruktur SDA dari hulu hingga hilir sungai sebagai satu kesatuan.

"Di hulu sungai dibangun bendungan, rehabilitasi situ atau danau, dan penghijauan, sementara di bagian hilir sungai dilakukan pembangunan banjir kanal, tanggul dan normalisasi kali atau sungai, polder dan sistem pengendalian banjir," katanya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Banjir Jakarta Diklaim Sudah Relatif Terkendali, Anies: Atas Izin Allah

#Banjir Jakarta #Jakarta #Banjir #Kementerian PUPR
Bagikan
Bagikan