AWAL tahun ini, pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa Bali akan menyambut kembali pelancong manca negara mulai tanggal 11 September. Namun minggu ini, gubernur pulau tersebut telah mengumumkan bahwa rencana pembukaan tersebut akan ditunda karena meningkatnya jumlah kasus virus corona.
Dalam konferensi pers, Gubernur Bali, Wayan Koster mengumumkan bahwa pulau tersebut tidak akan menyambut kedatangan internasional sampai akhir tahun. “Situasi di Indonesia tidak kondusif untuk memungkinkan para wisatawan internasional mengunjungi negara tersebut, termasuk Bali,” ungkap Koster.
Baca juga:
Bali Siap Menyambut Pelancong di bulan Oktober

Sebaliknya, dilansir laman T+L, untuk sisa waktu di tahun ini, Bali akan memfokuskan diri pada pertumbuhan pariwisata domestik yang aman.
Sebagian besar pelancong manca negara langganan Bali, seperti dari Australia, menghadapi larangan perjalanan yang tidak akan mengizinkan mereka berkunjung hingga tahun 2021.
“Bali tidak boleh gagal karena bisa berdampak buruk bagi citra Indonesia termasuk Bali di mata dunia, yang bisa menjadi kontra produktif bagi pemulihan perjalanan,” kata Koster.
Pariwisata internasional mulai ditangguhkan pada bulan April ketika Bali mulai melaporkan meningkatnya jumlah kasus virus corona.
Karena pariwisata adalah tulang punggung perekonomian Bali, turis lokal mulai diizinkan melancong ke pulau itu pada tanggal 31 Juli lalu.
Baca juga:

Dalam dua minggu pertama pembukaannya, diperkirakan sebanyak 2.500 pelancong tiba di Bali setiap harinya. Pelancong diharuskan memakai masker wajah di tempat umum dan menjaga jarak sosial. Sejak dibuka kembali untuk pelancong domestik, Bali belum melihat kasus utama virus corona, dengan tidak lebih dari 75 kasus baru per hari, menurut angka dari Badan Pariwisata Bali.
Banyak tempat wisata di pulau itu berada di luar ruangan dan banyak akomodasi hotel berupa vila pribadi, membantu untuk menjaga jarak sosial.
Bali telah melaporkan total 4.368 kasus virus corona yang terkonfirmasi dan 51 kematian yang terkonfirmasi, menurut dewan pariwisata. Secara keseluruhan, Indonesia telah melaporkan lebih dari 155.000 kasus virus corona dan 6.759 kematian. Merupakan jumlah kematian tertinggi di Asia Tenggara terkait virus corona. (lgi)
Baca juga: