MerahPutih.com - Pemberian vaksin booster atau dosis ketiga tengah ditunggu masyarakat untuk menambah kekebalan.
Rencana pemberian vaksinasi dosis ketiga di luar tenaga kesehatan (nakes) akan dilakukan segera setelah adanya hasil dari seroprevalence survey.
Survei dilakukan berdasarkan pengujian antibodi masyarakat yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca Juga:
Vaksin Booster COVID Umum Mulai Desember, PBI BPJS Gratis Lainnya Bayar
"Rencana perluasan target penerima vaksin booster (dosis) ketiga di luar kategori tenaga kesehatan dapat dilakukan segera setelah adanya pengkajian terlebih dahulu,” kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito pada konferensi pers virtual tentang “Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia," Kamis (18/11).
Terkait skema pembayaran vaksin booster, Wiku mengatakan, bagi target penerima vaksinasi tidak dipungut biaya.
“Sekali lagi pemerintah menegaskan bahwa vaksin adalah hak setiap warga negara dan tidak akan dipungut biaya bagi target penerimanya,” kata Wiku.
Data survei prevalensi antibodi bertujuan mengukur kekebalan masyarakat terhadap COVID-19.
Hasil survei rencananya dirilis pada medio Desember 2021.
Baca Juga:
Vaksin Merah Putih Diprioritaskan Jadi Vaksin Booster Tahun 2022
Survei bakal memberi gambaran lengkap ihwal kondisi antibodi masyarakat untuk menjadi dasar penyusunan kebijakan.
Selain itu, kata Wiku, saat ini pemerintah memiliki fokus lain.
Pemerintah berupaya mencapai target vaksinasi dosis pertama sebanyak 70 persen dari target vaksinasi hingga akhir Desember 2021.
Pemerintah memastikan memulai program vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster secara lebih luas pada 2022.
Skema jenis vaksin yang akan digunakan sebagai booster tengah dikaji. Vaksinasi booster di Indonesia masih terbatas untuk tenaga kesehatan (nakes). Sebab, nakes dinilai berpotensi tinggi tertular virus korona. "Sedang dikaji oleh lembaga penelitian bekerja sama dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk melihat kombinasi vaksin mana yang paling baik," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Knu)
Baca Juga:
WHO: Booster Vaksin COVID-19 Tidak Adil