Bak Jarum Raksasa, Menara i360 Jadi yang Tertipis di Dunia
                Menara i360 disebut sebagai keajaiban di dunia teknik. (facebook british airways i360)
KOTA Brighton di tepi pantai Inggris merupakan rumah bagi menara observasi tertipis di dunia. Bangunan itu merupakan sebuah struktur dengan diameter hanya 3,9 meter, dengan rasio tinggi terhadap lebar lebih dari 40:1.
Diciptakan dan dirancang oleh Marks Barfield Architects, perusahaan yang sama di belakang roda London Eye yang terkenal, menara observasi pantai i360 di Brighton, Inggris, terlihat seperti jarum raksasa yang menunjuk ke langit. Ini bukan satu-satunya menara observasi di dunia. Namun, menara ini yang tertipis yang pernah dibuat.
BACA JUGA:
Menara ini mempunyai diameter hanya 3,9 meter, atau 12,8 kaki, pada titik terlebar, dan berdiri setinggi 162 meter. Meskipun sering digambarkan hanya sebagai kereta gantung vertikal karena teknologi yang digunakannya untuk menggerakkan pod berisi turis ke atas dan ke bawah, i360 sebenarnya merupakan sebuah keajaiban teknik yang pernah dibuat.
Ketika pendiri David Marks dan Julia Barfield datang dengan ide untuk menara observasi i360 di Brighton, mereka berjuang untuk mendapatkan dana yang diperlukan. Proyek ini menimbulkan serangkaian tantangan teknis yang tidak ingin dihadapi oleh sebagian besar bank dan dana investasi. Namun untungnya, pada tahun 2013, mereka berhasil memperoleh USD 56 juta atau sekitar Rp 8 miliar untuk biaya kontruksi dari dewan pinjaman pekerjaan umum pemerintah, sebuah skema yang hanya dapat diakses untuk proyek.
Tugas kompleks membangun fondasi di atas batuan dasar kapur untuk struktur yang sangat tipis , di kota tepi laut di mana angin dapat mencapai kecepatan 130km/jam sulit untuk diatasi, tetapi tim di Marks Barfield Architects entah bagaimana mewujudkannya, dan menara i360 adalah sekarang dapat dengan aman menahan angin yang bertiup dengan kecepatan 161 km/jam.
Seperti namanya, menara observasi i360 menawarkan pemandangan 360 derajat Brighton dan garis pantai, dengan membawa pengunjung dengan mulus ke puncak dengan apa yang disebut sebagai kereta gantung vertikal pertama di dunia. Pod kaca di bagian atas berukuran diameter 59 meter dan dapat menampung hingga 200 penumpang sekaligus.(Jhn)
Bagikan
Berita Terkait
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
                      DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
                      Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
                      7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
                      Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
                      Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
                      WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
                      Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
                      Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
                      Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman