Teknologi
Baju Terbang yang Melesat 300 Kilometer per Jam
TERBANG dengan baju ala Iron Man kini tak lagi hanya fanstasi di layar kaca. Peter Salzman, seorang penerbang profesional, bekerja sama dengan perusahaan otomotif BMW merancang sebuah pakaian terbang elektrik.
Perusahaan Otomotif asal Jerman itu membawa penumpang ke ketinggian baru melalui sebuah mesin penggerak listrik pertama untuk baju terbang. Baju terbang ini diperkirakan bisa menembus kecepatan hingga 300 kilometer per jam.
BACA JUGA:
Peneliti Tengah Kembangkan Semprotan Hidung Pencegah Virus Corona
Baju terbang ini dilengkapi sebuah dudukan yang terikat kepada pakaian tersebut. Itu merupakan wadah untuk menempatkan dua baling-baling karbon yang mampu menghantarkan tenaga hingga 7,5 kilowatt (kW) atau 10 tenaga kuda (hp). Pada kecepatan 25.000 rpm, tenaga total yang dihasilkan mencapai 20 hp.
Baju terbang itu diuji coba perdana oleh Salzman. Ia membawa baju itu ke ketinggian 10.000 kaki di atas pegunungan Alps, Eropa.
Dailymail mengabarkan awalnya Salzman menggambar sketsa dan mengubahnya menjadi bentuk digital (sketsa digital) dan menerapkannya pada prototipe pertama.
"Yang paling pertama dibuat dari karton. Aku membuatnya agar aku bisa merasakan ukuran dari hasil akhir nantinya,” ungkap Salzmann. Ia menjelaskan prototipe unit penggerak juga termasuk baterai dan semua yang akan berada dalam alat itu.
Salzman awalnya akan menempatkan unit penggerak di bagian belakang. Akan tetapi, setelah sketsa awal dan diskusi dengan ahli aerodinamika, mereka memutuskan untuk memindahkan unit penggerak ke bagian depan.
Lewat kerja sama dengan BMW, perusahaan otomotif itu akan menyediakan alat yang akan diperlukan untuk membuat setelan dan sistem kemudi baju terbang tersebut.
Baju terbang ini didukung batterai lithium 50 volt yang beratnya diperkirakan sekitar 12 kg dan dilengkapi unit penyimpanan energi.
Kunci utama dari pakaian terbang ini terletak pada tuas gas yang dipasang di lengan kiri. Tuas gas itu menjadi kunci utama agar dapat memberikan dorongan melalui unit penggerak yang bisa melaju hingga 300 kilometer per jam.
Uji coba terbang pertama pakaian ini dilakukan di terowongan angin horizontal milik BMW, AEROLAB. Uji coba itu untuk memastikan kesiapan prototipe sebelum diterbangkan di langit.
Pada uji coba terbang perdana di udaranya, Salzmann terbang bersama dua penerbang lainnya. Namun, Salzman menjadi yang tercepat ketimbang dua penerbang lainnya. Ketiga penerbang itu akhirnya mendarat di sebuah lokasi yang sudah ditentukan.(Kna)
BACA JUGA: