Kesehatan

Bahaya Konsumsi Melatonin untuk Obat Tidur

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 03 Februari 2022
Bahaya Konsumsi Melatonin untuk Obat Tidur
Pil yang dijual mungkin mengandung kadar melatonin yang jauh lebih tinggi dari yang tertera pada label. (Foto: freepik.com/freepik)

SULIT tidur memang mengganggu. Namun bukan berarti kamu harus mengambil jalan pintas agar mudah terlelap, misalnya seperti mengonsumsi melatonin.

Studi baru di AS mengungkapkan semakin banyak orang dewasa yang menggunakan melatonin yang dijual bebas untuk tidur. Beberapa dari mereka mungkin menggunakannya pada tingkat yang sangat tinggi.

Baca Juga:

Coba Malam Ini, 3 Posisi Tidur Ini Sangat Menyehatkan

Secara keseluruhan, jumlah orang dewasa menggunakan melatonin untuk tidur asih relatif rendah. Namun, penelitian ini mendokumentasikan peningkatan signifikan berlipat ganda dalam penggunaan melatonin dalam beberapa tahun terakhir. Demikian menurut spesialis tidur Rebecca Robbins, seorang instruktur Division of Sleep Medicine di Harvard Medical School, AS, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Studi yang diterbitkan Selasa (31/1) di jurnal medis JAMA, menemukan bahwa pada 2018 orang Amerika mengonsumsi lebih dari dua kali jumlah melatonin yang mereka konsumsi satu dekade sebelumnya. Menurut Robbins, para ahli khawatir bahwa dampak negatif pandemi pada tidur mungkin semakin meningkatkan ketergantungan luas pada alat bantu tidur.

"Mengonsumsi obat untuk membantu tidur telah dihubungkan dalam studi prospektif dengan perkembangan demensia dan kematian dini," katanya.

Melatonin telah dikoneksikan dengan sakit kepala, pusing, mual, kram perut, kantuk, kebingungan atau disorientasi, lekas marah dan kecemasan ringan, depresi dan tremor, serta tekanan darah rendah yang tidak normal. Zat itu juga dapat bereaksi dengan obat-obatan umum dan memicu alergi.

Meski begitu, penggunaan melatonin untuk jangka pendek masih bisa dimaklumi dan aman. Misalnya untuk mengatasi jet lag, pekerja shift malam yang ingin terlelap, dan orang yang benar-benar kesulitan tidur. Sebaliknya, National Center for Complementary and Integrative Health at the National Institutes of Health mengatakan konsumsi melatonin untuk jangka panjang tidak aman bagi kesehatan.

Dosis lebih besar, sedikit regulasi

Banyak orang memandang melatonin sebagai suplemen herbal atau vitamin. padahal ini hormon. (Foto: freepik.com/tirachardz)

Penelitian menemukan sejak 2006, sekelompok kecil orang dewasa, yang jumlahnya terus bertambah, mengonsumsi melatonin dalam jumlah yang jauh melebihi dosis 5 miligram sehari. Jumlah itu biasanya digunakan sebagai pengobatan jangka pendek.

Namun, pil yang dijual mungkin mengandung kadar melatonin yang jauh lebih tinggi daripada yang diiklankan pada label. Tidak seperti obat-obatan dan makanan, melatonin tidak sepenuhnya diatur oleh Food and Drug Administration AS. Jadi, tidak ada persyaratan federal bahwa perusahaan menguji pil untuk memastikan kandungan melatonin yang diiklankan.

Baca Juga:

Tidak Bisa Tidur Karena Otak Terasa Penuh? Ikuti 3 Tips Ini

"Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa kandungan melatonin dalam suplemen melatonin yang tidak diatur dan tersedia secara komersial ini berkisar dari -83 persen hingga +478 persen dari konten berlabel," kata Robbins, yang ikut menulis buku Sleep for Success! Everything You Must Know About Sleep But are Too Tired to Ask.

Juga tidak ada persyaratan bahwa perusahaan menguji produk mereka untuk aditif tersembunyi berbahaya dalam suplemen melatonin yang dijual di toko dan secara daring. Studi sebelumnya juga menemukan 26 persen dari suplemen melatonin mengandung serotonin. "Hormon yang dapat memiliki efek berbahaya bahkan pada tingkat yang relatif rendah," menurut National Center for Complementary and Integrative Health, sebuah departemen dari National Institutes of Health.

"Kami juga tidak dapat memastikan kemurnian melatonin yang tersedia di pasaran," lanjut Robbins.

Mengambil terlalu banyak serotonin dengan menggabungkan obat-obatan seperti antidepresan, obat migrain dan melatonin dapat menyebabkan reaksi obat yang serius. Gejala ringan termasuk menggigil dan diare, sedangkan reaksi yang lebih parah dapat menyebabkan kekakuan otot, demam, kejang dan bahkan kematian jika tidak diobati.

Ini hormon, bukan herbal

Ada banyak ritual tidur yang dapat membantumu terlelap lebih cepat, tapi orang lebih suka minum obat. (Foto: freepik.com/wavebreakmedia)

Karena dibeli tanpa resep, para ahli mengatakan banyak orang memandang melatonin sebagai suplemen herbal atau vitamin. Pada kenyataannya, melatonin adalah hormon yang dibuat oleh kelenjar pineal, yang terletak jauh di dalam otak, dan dilepaskan ke aliran darah untuk mengatur siklus tidur tubuh.

"Ada pandangan bahwa jika alami, maka tidak ada salahnya. Yang benar adalah, kami benar-benar tidak tahu implikasi melatonin dalam jangka panjang, untuk orang dewasa atau anak-anak," kata Robbins kepada CNN.

Kenyataan lain, penelitian telah menemukan bahwa saat menggunakan melatonin dapat membantu tidur jika digunakan dengan benar, yaitu dengan meminumnya setidaknya dua jam sebelum tidur. Namun, manfaat sebenarnya kecil.

"Ketika orang dewasa mengonsumsi melatonin, itu mengurangi waktu yang dibutuhkan mereka untuk tertidur selama empat hingga delapan menit," kata Dr. Cora Collette Breuner, seorang profesor di departemen pediatri di Rumah Sakit Anak Seattle di University of Washington.

"Jadi bagi seseorang yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk tertidur, mungkin hal yang lebih baik untuk mereka lakukan adalah mematikan lampu dan gawai, atau berolahraga 20 hingga 40 menit setiap hari, atau tidak minum produk berkafein sama sekali," kata Breuner.

Menurutnya, itu semua merupakan ritual untuk mempercepat tidur yang bisa berhasil. Tetapi orang-orang sangat enggan melakukannya karena lebih suka minum pil. (aru)

Baca Juga:

Metode 4-7-8 untuk Tidur Lebih Cepat

#Kesehatan #Tidur
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan