BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik peredaran es krim rasa vanila merk Haagen-Dazs. Penarikan es krim Haagen-Dazs sehubungan dengan informasi yang diterima oleh Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) tanggal 8 Juli 2022 dari European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) tentang ditemukannya Etilen Oksida (EtO) yang melebihi batas yang diizinkan oleh European Union (EU).
"Produk yang ditarik adalah es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs kemasan pint dan mini cup. Produk es krim dengan merek yang sama untuk kemasan 100 ml dan 473 ml yang diimpor dari Prancis terdaftar di Badan POM dan beredar di Indonesia," demikian pernyataan tertulis BPOM yang diterima Merahputih.com, Rabu (20/7).
Es krim merek Haagen-Dazs lainnya yang terdaftar di Badan POM tetap diperbolehkan beredar di Indonesia.
Sebenarnya apa sih Etilen Oksida (EtO)? Etilen Oksida sebenarnya memiliki fungsi sebagai pengawet yang dapat menekan virus, bakteria, spora, dan jamur. Di samping itu, makanan dan udara yang mengandung EtO memiliki aroma yang lebih manis.
Baca Juga:
Mengandung Etilen Oksida, Es Krim Vanila Haagen-Dazs Ditarik dari Peredaran

Seringkali, penggunaannya dalam batas kecil dianggap tidak menimbulkan dampak yang signifikan. Padahal, melansir foodwatch, tidak ada level yang benar-benar aman terhadap paparan EtO, terlebih dalam jangka waktu yang panjang.
Temuan residu EtO dalam pangan merupakan emerging issue (isu baru) yang dimulai dengan notifikasi oleh EURASFF pada tahun 2020. Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu EtO sehingga pengaturannya di tiap negara beragam.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lembaga di Amerika Serikat, memaparkan bahwa efek samping paparan EtO adalah sakit kepala, mual, muntah, diare, sesak napas, kulit dan mata yang terbakar, radang, sampai kerusakan dalam sistem reproduksi. Selain itu, EtO bisa merusak sistem pusat saraf manusia.
Lebih lanjut, penggunaannya dilarang dalam makanan karena senyawanya dapat membentuk kandungan karsinogen. Seperti yang telah diketahui, kandungan karsinogen berpotensi menyebabkan dan meningkatkan risiko kanker.
Baca Juga:

Melansir consumernotice, paparan dalam jangka panjang dapat mengarah ke kanker darah, seperti limfoma, myeloma, dan leukemia. Pada perempuan bisa menaikkan ancaman kanker payudara. Selain kanker, dapat pula mengarah pada tumor otak, paru-paru, dan rahim.
Pada wanita hamil, konsumsi EtO berpotensi menyebabkan keguguran. Karena sifatnya merusak DNA pada manusia.
Mengacu pada laporan Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, anak-anak yang terpapar memiliki risiko 60 kali lebih tinggi ketimbang orang dewasa yang hanya 30 kali.
EtO tak hanya bisa masuk ke tubuh melalui makanan, namun juga dapat melalui pernapasan dan kontak langsung. Oleh sebab itu, beberapa pekerja atau konsumen yang terlibat langsung dengan produk beretilen oksida dalam kadar tinggi disarankan untuk segera mengganti pakaian. (mcl)
Baca Juga: