MerahPutih Kesehatan - Merebaknya fenomena tukang gigi di wilayah di Indonesia memang sudah tak asing lagi. Namun, jika dulu tukang gigi hanya menerima pembuatan gigi palsu saja, kini mereka menerima orderan untuk menerima pemasangan "alat orto", jaket, sampai penambalan gigi. (Baca: Bahaya Tato Temporer Bagi Kesehatan Kulit)
Menurut Drg. Andy Wirahadikusumah, Sp.Pros, banyak hal yang bisa sangat membahayakan jika seseorang datang ke tukang gigi. Pasalnya, banyak kaidah medis yang sering dilanggar karena tukang gigi memang tidak pernah mempelajarinya. (Baca: Mau Coba Minuman dari Ari-Ari Bayi?)
"Dari kasus-kasus yang saya jumpai, saya bilang sih justru merugikan masyarakat. Karena pada dasarnya mereka hanya diberi pelatihan hanya untuk membuat gigi palsu," ucap dokter tampan ini di kliniknya, Royal Smile, di Kemang Raya No 95E, Jakarta Selatan, Sabtu (21/3).
Dokter yang juga bintang iklan salah satu pasta gigi ini sering menemukan keluhan dari masyarakat, salah satunya pemasangan gigi palsu yang menyalahi aturan.
"Banyak pasien datang ke saya yang sebelumnya ke tukang gigi. Mereka memasang gigi palsu yang seharusnya bisa dilepas, tapi karena pakai lem tertentu jadi permanen. Dan dalam jangka panjang semua gigi jadi goyang," ujarnya. (Baca: Studi: ASI Dapat Tingkatkan IQ Anak)
Bahkan dalam kasus tertentu, Drg. Andy mendapati pemakaian lem yang seharusnya tidak untuk gigi. "Saya sering mendapai pasien yang sudah ke dokter gigi lemnya itu kadang pakai lem pipa sampai akrilik," tandasnya.
Bukan hanya itu, pencabutan gigi yang dilakukan tukang gigi juga sering membuat para pasien rugi. "Saya kadang menemui pencabutan gigi yang dilakukan tukang gigi sering salah. Jadi mereka mencabut gigi tapi masih ada sisa gigi yang tertinggal digusi. Akibatnya, ada yang pendarahan bahkan menjadi kista," kata Drg. Andy. (yni)