Babinsa Tewas Ditusuk Orang Ngaku "Aparat" Gegara Karantina COVID-19
MerahPutih.com - Seorang anggota TNI bernama Serda Saputra tewas setelah diserang oleh orang tak dikenal di Jalan kali Besar, Tambora, Jakarta Barat pada Senin (22/6) dini hari.
Peristiwa itu berawal ketika anggota TNI sedang berjaga. Datang seorang anggota yang mengaku sebagai Marinir.
Baca Juga:
Ia menanyakan soal keluarganya yang jalani karatina COVID-19 di Hotel Mercuri apakah sudah selesai karantina atau belum.
Ketika itu, Serda Saputra sudah berbicara dengan orang yang mengaku sebagai Marinir tersebut. Tapi ternyata, orang itu sudah merusak termo gun.
Orang tersebut ingin bertemu keluarganya yang dikarantina di dalam hotel tersebut bernama Liksen Simbolon.
Tapi di daftar buku tamu, tidak ditemukan nama tersebut dan orang yang mengaku Marinir pun marah-marah.
Setelah marah-marah orang itu mengeluarkan senjata api dan meletuskan ke udara. Kemudian, datang teman-temannya melakukan perusakan di depan pintu masuk hotel.
Tak lama setelah itu, Serda Saputra menyuruh para pegawai menyelamatkan diri karena pelaku membawa senjata api. Namun tiba-tiba, Serda Saputra ambruk di lantai ketika dilihat dadanya tertembus peluru.
Dandim 0503/JB Kolonel Kav Valian Wicaksono membenarkan adanya peristiwa tersebut dan kini POM TNI tengah melakukan proses penyelidikan.
"Masih proses lidik," ucap dia kepada wartawan, Senin (22/6).
Baca Juga:
Pascapenyerangan Wakapolres, Polda Jateng Terjunkan Brimob Jaga Markas Polisi di Karanganyar
Valian menjelaskan bahwa anak buahnya yang tewas Babinsa Pekojan Serda Saputra bukan ditembak, tetapi ditusuk.
"Meninggal ditusuk. Bukan bukan(ditembak). Sementara bukan. Sementara masih proses penyidikan," tegas lulusan AKMIL 1998 ini.
Menurut dia, saat itu Hotel Mercure di Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat diamuk oleh orang tidak kenal mengaku sebagai anggota Marinir.
Kemudian, Serda Saputra mendatangi lokasi kejadian untuk meredam amukam orang tersebut.
"Sedang bertugas. Kan ada orang orang ngamuk di Mercure terus dia datang. Kita kan mau selesaikan, tapi sementara pelakunya siapa masih dilakukan penyelidikan," tutup Valian. (Knu)
Baca Juga: