CAT putih mendominasi kedai kopi kecil di dalam pusat Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Di antara dominasi warna putih tersebut terlihat sosok perempuan dengan berbusana jumper biru menarik perhatian.
Penyanyi pendatang baru bernama Azzhara Banilia itu tengah menggelar konferensi pers pada Jumat (27/1) di kawasan Sarinah, Jakarta. Azzhara yang baru saja melepas single kedua bertajuk Tak Mungkin Satu itu menceritakan proses di balik perilisan single tersebut.
Baca Juga:
"Memang lagu ini berdasarkan pengalaman pribadi, ketika aku bersahabat sama satu cowok kemudian menginginkan sesuatu yang lebih, namun dari sisi cowoknya juga gak jelas. Akhirnya minta tolong ke kak Gayatri,” cerita Azzhara.

Pada proses penggarapannya, Azzhara juga menghadapi sedikit halangan untuk menyesuaikan lagu Tak Mungkin Satu. Ia pun mengingat momen ketika kehilangan suara saat melakukan rekaman vokal.
“Bagian paling susah pas rekaman dari awal pas hari H aku sempat jatuh sakit sampai harus diinfus, vocal director aku juga sempat ubah bridge, jadi aku kembali ubah sedikit vokalnya,” ungkap perempuan yang saat ini tengah menempuh pendidikan S1 di Universitas Indonesia.
Baca Juga:
Sementara itu, Eksektutif Produser Rossa Roslaina Handiyani dari label Inspire Music tak lupa memberi sedikit wejangan bagi Azzhara tentang untuk menjadi seorang penyanyi bisa bertahan dalam industri musik Indonesia.

"Kerja keras dan pintar bagi waktu, bila orang lain kerja 100 persen aku coba ke 120 persen. Dan harus pintar bagi waktu lalu untuk penyanyi harus rajin latihan. Dan yang paling penting menghargai bahwa kesuksesan kita bukan hanya dari kita, adapula dukungan dari para penggemar, jadi kesuksesan ini merupakan kerja keras bersama," terang penyanyi yang akrab di sapa teh Ocha ini.
Azzhara pun menutup jumpa pers tersebut dengan melantunkan lagu Tak Mungkin Satu dengan begitu indah. (far)
Baca Juga: