Awal Tahun, Pemerintah Sudah Tambah Utang Rp 25 Triliun

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 Januari 2022
Awal Tahun, Pemerintah Sudah Tambah Utang Rp 25 Triliun
Uang Rupiah. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Awal tahun 2022, pemerintah langsung melakukan lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana, untuk menambah pundi-pundi pemasukan negara dan menutup defisit APBN.

Pada lelang perdana di 2022 ini, penawaran masuk mencapai Rp 77,57 triliun. Namun, pemerintah hanya menyerap dana sebesar Rp 25 triliun dari lelang surat utang tersebut.

Baca Juga:

Awal Tahun, Garuda Masih Berjuang Lakukan Penundaan Pembayaran Utang

Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, realisasi lelang ini memenuhi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp 25 triliun.

Terdapat tiga seri SUN yang merupakan penerbitan baru dalam lelang tahun 2022 yaitu SPN03220406, SPN12230105 dan FR0093. Sisanya FR0090, FR0091, FR0092 dan FR0089 merupakan penerbitan lama.

Untuk seri SPN03220406, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,70640 persen.

Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 6 April 2022 ini mencapai Rp12,68 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,05 persen.

Uang
Uang rupiah. (Foto: Antara)

Untuk seri SPN12230105, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,9875 persen.

Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 5 Januari 2023 ini mencapai Rp12,52 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,2 persen.

Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,93654 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 April 2027 ini mencapai Rp7,36 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 4,89 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,14 persen.

Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,26323 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 April 2032 ini mencapai Rp11,57 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,22 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,4 persen.

Untuk seri FR0093, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,4628 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Juli 2037 ini mencapai Rp26,82 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,35 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7 persen.

Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,85997 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Juni 2042 ini mencapai Rp 4,82 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,85 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,07 persen.

Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,8448 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Agustus 2051 ini mencapai Rp 1,78 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,78 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,96 persen. (Asp)

Baca Juga:

Ketua DPRD Ancam Laporkan Ancol ke Bareskrim Jika Utang Rp 1,2 T untuk Formula E

#Utang Negara #Utang Pemerintah #Surat Utang Negara #Pemulihan Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan