Atribut Politik dan Jimat Dilarang Dibawa Jemaah Haji

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 24 Mei 2023
Atribut Politik dan Jimat Dilarang Dibawa Jemaah Haji
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyapa peserta ibadah haji di dalam pesawat. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melepas keberangkatan jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 01) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/5).

Keberangkatan 393 calon haji ini juga dilepas oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi.

Baca Juga:

16 Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Bakal Tiba di Madinah Rabu Esok

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melarang jemaah calon haji Indonesia membawa atribut partai politik atau organisasi selama melaksanakan ibadah haji.

"Meski ini sudah masuk tahun politik, tidak perlu membawa atribut-atribut partai atau organisasi," ujar dia saat melepas jamaah kelompok terbang 1 di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten di Tangerang, Rabu.

Ia meminta jemaah untuk manfaatkan kesempatan berhaji dengan baik dan hanya fokus pada ibadah, terlebih kesempatan berhaji diimpikan oleh seluruh umat Islam di dunia, khususnya Indonesia.

Maka dari itu, ia meminta jemaah untuk menghindari membawa barang bawaan yang tidak ada kaitan dan tidak mendukung mereka dalam beribadah.

"Apalagi (atribut, red.) dibawa untuk foto-foto di area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Bila tertangkap pihak keamanan Arab Saudi, bisa terkena hukuman," kata Yaqut.

Ia mengingatkan jemaah mengenai larangan membawa segala bentuk jimat sebab bisa terkena pasal syirik di Arab Saudi dengan hukuman berat.

"Saya berharap jemaah dapat bijak menggunakan sosial media selama di Saudi. Jangan sembarangan membuat konten negatif saat berada di Haramain lalu diunggah di media sosial. Jadi sekali lagi saya pesan, fokus beribadah saja," kata dia.

Ia menjelaskan, jemaah tahun ini orang-orang yang terpilih berangkat ke Baitullah, menunaikan Rukun Islam kelima, yaitu beribadah haji. Ibadah haji memerlukan fisik yang prima sehingga mereka harus selalu memperhatikan aspek kesehatan selama di perjalanan, di Arab Saudi, hingga nantinya kembali ke Tanah Air.

"Jangan terlalu memaksakan diri dalam beraktivitas, termasuk beribadah sunah, terlebih bila merasa kesehatannya tidak memadai," kata dia.

Kondisi di Arab Saudi, kata dia, berbeda dengan di Indonesia. Cuaca di Arab Saudi jauh lebih panas ketimbang Indonesia sehingga seluruh peserta ibadah haji harus dapat menyesuaikan diri.

Pemerintah juga telah menyiapkan para petugas untuk memberikan layanan kesehatan bagi jemaah.

"Jangan sungkan untuk bertanya atau berkonsultasi jika ada keluhan terkait kesehatan. Telah disiapkan juga para petugas yang akan memberikan pelayanan, pelindungan, dan pembinaan kepada jamaah," katanya. (Asp)

Baca Juga:

360 Calhaj Kloter Pertama Grobogan Tiba di Asrama Haji Donohudan

#Calon Haji
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan