Esports

Atlet Esports Indonesia Siap Sabet Emas di SEA Games Kamboja 2023

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 10 April 2023
Atlet Esports Indonesia Siap Sabet Emas di SEA Games Kamboja 2023
Ekosistem esports Indonesia perlu diperbesar dan didukung karena memiliki potensi yang besar. (Foto: merahputih.com/Kamila Putri)

"Rampoklah, eh, bawalah emas untuk Indonesia," canda Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dito Ariotedjo. Hal itu disampaikannya pada acara Media Talk: Perkembangan Esports dan Dukungan Industri & Teknologi yang berlangsung di Restoran Albergo Jakarta, Senin (10/4).

Guna memborong medali emas di ajang SEA Games ke-32 yang akan berlangsung di Kamboja 5-17 Mei 2023, dibutuhkan persiapan yang sangatlah matang. Terlebih untuk cabang esports yang menggunakan PC seperti Valorant dan Cross Fire. Untuk itu, PB ESI menyiapkan training camp yang akan mulai 14-29 April 2023.

Program tersebut juga akan mengirim atlet Cross Fire Indonesia ke Tiongkok, agar mereka dapat merasakan atmosfer secara langsung di negara kiblat game tersebut.

"Arfa Thohir akan ke Tiongkok dan akan merangkumkan semua training camp Indonesia Cross Fire. Seserius itu kita biar dapat emas," kata Christian Suryadi selaku Wakil Ketua Badan Tim Nasional SEA Games ke-32 Kamboja 2023.

Sementara, para atlet untuk nomor Valorant juga akan dikirim ke Korea Selatan. Harapannya para atlet Indonesia bisa berhadapan dengan lawan yang sepadan, agar saat kembali sudah mendapat ilmu dari para pro players di sana.

Baca juga:

PB ESI Gelar Ekshibisi Para Esports di IESF 14th World Esports Championships 2022

Dito Ariotedjo menyampaikan kemenangan Indonesia bukan lagi sebuah harapan, melainkan kewajiban. (Foto: merahputih.com/Kamila Putri)

Berkaca dari SEA Games 2022, meski esports adalah cabang olahraga yang memanfaatkan pikiran untuk menyusun strategi, para atlet terpilih juga dituntut untuk kuat secara fisik.

"Ada tes fisik dan psikologi dari Kemepora. Itu jadi penentu apakah atlet layak jadi tim nasional atau tidak. Kenapa ada latihan fisik, karena tim kita tahun lalu peringkat paling bawah alias tidak layak," jelas Christian. "Mereka dipaksa angkat beban, lari cepat, dan hal fisik lainnya. Kalau itu saja gak kuat, kemampuan fisik mereka bisa menurun. Mereka kan pagi latihan game, malam itu latihan lagi, lho. Makanya kita adakan latihan fisik," sambungnya.

Tak hanya fisik, para atlet juga mengikuti program bela negara yang termasuk pembelajaran wawasan kebangsaan. Program ini merupakan hasil kolaborasi PB ESI dengan Badan Intelijen Negara.

Baca juga:

PB ESI Siap Jadikan Indonesia sebagai Sentra Esports Dunia

Untuk bisa tanding secara maksimal, para atlet esports juga perlu melakukan latihan fisik. (Foto: merahputih.com/Kamila Putri)

Lewat latihan yang komprehensif ditambah kemampuan yang amat mumpuni dari 40 atlet esports terpilih tahun ini, potensi esports Indonesia sangatlah besar.

"Perputaran uang dari industri esports mencapai Rp 30 triliun. Ini jadi salah satu amanat bahwa industri esports harus dimajukan," terang Dito.

Dito percaya sepenuhnya kepada kemampuam para atlet esports terpilih. Ia menekankan bahwa tidak ada alasan Indonesia tidak jadi juara umum, dan bukan lagi harapan melainkan sebuah kewajiban.

"Dari data statistik kemampuan kalian (atlet esports Indonesia) sudah unggul, yang penting hati tenang jari juga tenang. Bermainlah dengan spirit bawa emas," tutup Dito. (kmp)

Baca juga:

PB ESI Lakukan Seleknas untuk SEA Games Kamboja 2023

#Esports #PBESI #SEA Games
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan