Atikoh Sebut Ganjar-Mahfud tak Mungkin Hentikan Bansos

Atikoh sebut bansos merupakan amanat undang-undang.(foto: Dok istimewa)
MERAHPUTIH.COM - ISTRI Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, mengungkapkan ia kerap mendapat keluhan dari masyarakat terkait dengan bantuan sosial dari pemerintah yang tidak tepat sasaran. Ia juga mendapat keluhan dari para petani yang kesulitan mendapatkan pupuk untuk berproduksi.
Aspirasi itu diterima Atikoh ketika melakukan safari politik berkeliling Jawa Timur sejak 24 Januari. Ia memulai perjalanan dari Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo, Blitar hingga Malang.
Aspirasi senada sebelumnya dia dapatkan ketika berkeliling wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Selatan hingga Sulawesi Utara. Atikoh menyakini program KTP Sakti (satu kartu terpadu Indonesia) yang diusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bisa menjadi solusi dan jawaban atas keluhan masyarakat dan petani tersebut.
Hal itu disampaikan Atikoh saat berpidato dalam acara konsolidasi relawan Ganjar-Mahfud di Kantor DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (28/1).
"Di sinilah, Ganjar-Mahfud ada solusi KTP sakti. KTP-nya itu sama seperti sekarang, tapi itu terintegrasi semua. Dengan begitu, nanti misal ada tetangga atau teman, saudara kategori masyarakat tidak mampu, tetapi tidak mendapatkan bansos, itu bisa diperbarui dengan segera dan kartunya cukup satu," kata Atikoh.
"Datanya itu akan benar-benar riil termasuk untuk kebutuhan pupuk bagi petani. Kalau datanya enggak jelas, datanya kurang riil, datanya kurang aktual, tentu jumlahnya tidak akan tepat. Misalnya aslinya jumlah penduduk miskin 10 orang, tapi yang terdata cuma enam orang. Nah, jadinya tidak semuanya mendapat bantuan," sambungnya.
Lebih lanjut, Atikoh menegaskan bahwa Ganjar-Mahfud memiliki komitmen untuk mengoptimalkan dan meningkatkan bantuan sosial bagi masyarakat yang tidak mampu. Ia meminta seluruh organ relawan dan masyarakat agar tidak termakan oleh berita hoaks dan menyesatkan soal bansos akan dihentikan jika pasangan Ganjar-Mahfud terpilih di Pilpres 2024.
"Jadi jangan termakan hoaks ya. Bansos itu merupakan amanah undang-undang, jadi kalau Pak Ganjar menjadi presiden pasti akan dilanjutkan bahkan malah ditambah dan akan ditepatkan sasarannya," tegasnya.
Selain itu, ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini juga mengaku mendapat keluhan terkait akses pendidikan bagi keluarga tidak mampu. "Ini ada jawaban dari Ganjar-Mahfud, satu keluarga tidak mampu satu sarjana. Dengan begitu, semua masyarakat Indonesia itu memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mendapat pendidikan tinggi," imbuhnya.
Dengan mendapatkan pendidikan tinggi, kata Atikoh, sumber daya manusia (SDM) bisa ditingkatkan sehingga punya peluang lebih besar dalam mendapat pekerjaan. "Apakah mau berwirausaha, menjadi pegawai, apakah ingin terjun di ekonomi kreatif. Kalau SDM-nya itu sudah unggul, mudah mendapat peluang lebih luas," tutup Atikoh.(pon)
Bagikan
Berita Terkait
Kenang Sosok Kwik Kian Gie sebagai Guru sekaligus Sahabat, Ganjar Pranowo: Ekonom Kritis dan Penuh Idealisme

Anies Punya Cucu Pertama, Ingin Dipanggil ‘Bang’ tapi Dilarang sang Istri

Kesetiaan Ganjar Pranowo Hadiri Sidang Dugaan Suap Sekjen PDIP, Panggil Hasto Pak Doktor

Pramono Absen di Pengarahan Kepala Daerah, Ganjar: Akan Hadir di Hari Lain
Ganjar Titip Pesan ke Sekjen PDIP: Yang Penting Sehat dan Semangat

Hadir di Sidang Hasto, Ini Kata Ganjar Pranowo

Ganjar Ungkap Banyak Kader yang Ingin Megawati Jadi Ketum PDIP Lagi
Prabowo Ingin Kembalikan Pemilihan Kepala Daerah ke DPRD, Ganjar Lempar Sindiran

Ucapkan Selamat untuk Presiden Prabowo, Ganjar Minta Pendukungnya Bersatu
