MerahPutih.com - Krisis energi tengah melanda Uni Eropa setelah Rusia mengurangi pasokan gas. Kondisi ini, membuat pemerintahan di negara tersebut kembali mengaktifkan dan menambah operasi pembangkit listrik tenaga batu bara dan minyak.
Jerman telah mengizinkan pembangkit listrik tenaga batu bara atau minyak untuk diaktifkan kembali. Peraturan ini akan berlaku hingga akhir musim dingin di awal 2023.
Baca Juga:
Krisis Energi, Spanyol Batasi Temperatur AC Minimal 27 Derajat
Kantor Statistik Federal (Destatis) pada Rabu (7/9), listrik Jerman saat ini mulai mengandalkan pembangkit listrik tenaga batu bara. Tercatat, pada semester pertama 2022 pembakit listrik batu bara naik 17,2 persen secara tahun ke tahun.
"Pentingnya listrik yang dihasilkan batu bara untuk pasokan energi Jerman terus meningkat," tulis Destatis.
Meskipun batu bara kembali untuk sementara karena krisis energi, pemerintah Jerman tetap pada targetnya untuk menghilangkan batu bara pada 2030.
Jerman dan Prancis telah sepakat saling membantu melewati krisis energi dan melewati musim dingin yang akan datang.
Prancis siap untuk mengirimkan lebih banyak gas ke Jerman sementara Jerman akan menawarkan lebih banyak listrik ke Prancis jika krisis energi saat ini berlanjut pada musim dingin.
"Kami akan menyelesaikan koneksi gas agar dapat mengirimkan gas ke Jerman. Jerman akan siap menghasilkan lebih banyak listrik untuk dibawa ke kami dalam situasi ekstrem," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (5/9).
Baca Juga:
Investasi Minim, Krisis Energi Hantui Dunia