RAMADAN merupakan bulan penuh berkah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Puasa sebagai bagian dari ibadah di bulan suci tersebut, merupakan tantangan menuju kemenangan yang tidak selalu mudah.
Tidak minum dan menyantap apapun mulai subuh hingga magrib dapat mendatangkan keluhan kesehatan yang meskipun tidak terlalu berisiko, tapi tetap mengganggu. Berikut beberapa keluhan kesehatan ketika berpuasa dan cara mengatasinya.
Baca Juga:
Dehidrasi

Melewatkan waktu makan sahur dapat meningkatnya risiko tubuh mengalami dehidrasi. Demikian dinyatakan ahli gizi, dr. Tirta Prawota Sari, MSc., SpGK,. Dirinya mengungkapkan jika kebiasaan puasa tanpa sahur terbukti bisa mencelakakan kamu, sebab tubuh dapat kehilangan cairan selama menjalani ibadah puasa seharian
Apabila tubuh tak dipersiapkan sebelumnya dengan banyak minum air disaat sahur, kamu akan lebih rentan mengalami gejala dehidrasi ringan hingga berat. Beberapa gejalanya antara lain mulut kering, pusing, kelelahan dan bingung, jantung berdegup kencang, kesadaran menurun, tak buang air kecil lebih dari delapan jam, dan kejang-kejang.
Suasana hati

Selain itu, jika kamu tak sahur juga bisa berimbas pada kesehatan psikologis kamu. Seperti perubahan suasana hati, akibat kekurangan asupan makanan, kadar gula darah akan menurun.
Hal itulah yang mengakibatkan mood kamu menjadi lebih sensitif ketimbang biasanya. Selain itu kamu juga akan mengalami penurunan fungsi kognitif, yang mengakibatkan kamu sulit berkonsentrasi dan fokus pada kegiatan yang tengah dilakukan.
Baca Juga:
Asam lambung

Berpuasa bisa meningkatkan asam lambung, tapi sekaligus menurunkan gejala asam lambung akut. Hal ini dikatakan oleh Pakar Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK.
"Kadang-kadang orang sering timbul asam lambung meningkat, dengan puasa gejala lebih sedikit karena makan jadi teratur, tidak terus menerus diisi dengan makanan," ujarnya.
Pada saat tidak puasa seseorang bisa makan besar sebanyak tiga kali, ditambah camilan beberapa kali, bahkan mungkin tanpa berhenti. Akibatnya saluran cerna tidak pernah beristirahat. Namun, karena berpuasa, maka ini memberikan kesempatan pada saluran cerna sedikit beristirahat dan ini bermanfaat memperbaiki proses regenerasi saliran cerna dengan mengurangi beban kerjanya.
Fiastuti yang juga menjadi pengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan berpraktik di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo mengatakan, "Kalau gangguan fungsional, mungkin asam lambung naik bisa membaik. Tetapi kalau ada gangguan di lambung, mungkin harus diobati dahulu supaya berpuasa lebih nyaman pada saluran cerna, bisa berkonsultasi dengan dokter."
Sembelit

Agar lancar ke 'belakang' kamu harus banyak minum air putih dan mengonsumsi banyak serat. Namun, saat berpuasa tentu pola makan kamu berubah. Air minum yang dikonsumsi pun berkurang dari hari biasanya. Itulah yang mengakibatkan kamu bisa sembelit.
Hal paling mudah yang bisa kamu lakukan ialah mencukupi kebutuhan cairan. Caranya dengan minum delapan gelas sehari atau setara dengan dua liter air. Misalnya tiga gelas saat sahur, tiga gelas saat buka puasa, dan dua gelas setelah selesai salat tarawih atau sebelum tidur.
Kemudian, perbanyaklah asupan serat saat sahur maupun berbuka. Asupan serat ini juga bermanfaat banget untuk menahan rasa lapar kamu lebih lama. Lantaran makanan berserat dicerna lebih lambat sehingga menimbulkan rasa kenyang. Anjuran mengonsumsi serat ialah 18 gram per hari.
Terakhir, usahakan untuk melakukan aktivitas fisik ringan walaupun berpuasa. Enggak perlu yang berat-berat. Sebab dengan melakukan aktivitas fisik. Usus kamu dapat bergerak lebih aktif. Sehingga dapat memudahkan proses BAB. (aru)
Baca Juga: