SETIAP orang punya caranya masing-masing untuk menyenangkan diri, mulai dari bermain game, belanja, nonton, makan camilan, hingga bermain ponsel. Namun semua itu tetap bisa berdampak buruk jika dilakukan secara berlebihan.
Semua aktivitas tersebut memang mengasyikkan dan bisa melepas penat. Bahkan, tidak sedikit orang yang akhirnya menggantungkan kesenangan terhadap aktivitas ini sampai melakukannya secara berlebihan. Dopamine detox bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi atau membatasi aktivitas tersebut.
Pada dasarnya, dopamine detox tidak bertujuan untuk merenggut segala kesenangan dari aktivitas tertentu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mindfulness atau kemawasan diri agar seseorang menjalani suatu kegiatan dalam batasan yang wajar dan tidak mengganggu kehidupannya secara menyeluruh.
Baca juga:
Tak Bisa Jauh dari Gadget? Saatnya Lakukan 5 Langkah Digital Detox

Mengutip laman Alodokter, dopamin adalah senyawa kimia di otak yang jumlahnya dapat meningkat secara alami ketika seseorang sedang merasa senang. Tujuan awal dopamine detox adalah untuk menekan produksi dopamin yang berlebihan akibat rangsangan atau aktivitas terlalu sering dilakukan.
Hal ini tentu bisa menimbulkan kekhawatiran. Aktivitas yang dimaksud adalah membuka media sosial secara berlebihan, bermain game online terlalu sering, berbelanja secara berlebihan, menghabiskan terlalu banyak menonton, hingga makan dengan berlebihan saat emosi.
Beberapa aktivitas di atas sebenarnya tidak masalah jika dilakukan sesekali di waktu luang. Namun, bila kegiatan tersebut terlalu sering dilakukan sampai seseorang lupa atau tidak peduli dengan tanggung jawabnya, seperti kerja atau sekolah, kondisi ini bisa dikatakan sebagai kecanduan.
Baca juga:

Sebagai langkah awal, dopamine detox bisa menjadi pilihan. Metode ini dilakukan dengan membatasi waktu untuk melakukan aktivitas yang menimbulkan kecanduan secara perlahan dan bertahap. Caranya bisa dimulai dengan tidak melakukan aktivitas tersebut selama 1-4 jam di waktu luang, lalu bertambah menjadi satu hari penuh dan terus ditingkatkan hingga pada akhirnya bisa menikmati hidup tanpa harus bergantung dengan aktivitas tersebut.
Menurut sebuah penelitian, dopamine detox adalah strategi yang baik untuk mencegah adiksi atau kecanduan, tetapi bukan solusi utama untuk mengatasinya. Untuk mengatasi adiksi, psikolog atau psikiater akan menyarankan terapi perilaku kognitif.
Dopamine detox hanyalah salah satu teknik yang bisa dilakukan untuk meningkatkan fokus terhadap keadaan sekitar. Dengan begitu, seseorang bisa beraktivitas dengan lancar dan tetap produktif. (and)
Baca juga:
Lakukan 'Social Media Detox' Untuk Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental