Asrama Haji Donohudan Jadi Lokasi Isoter, Gibran: Amit-amit Ada Gelombang Ketiga

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 25 Oktober 2021
Asrama Haji Donohudan Jadi Lokasi Isoter, Gibran: Amit-amit Ada Gelombang Ketiga
Pemkot Solo melakukan tes PCR di sekolah pasca munculnya klaster Pembelajaran Tatap Muka. (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, menyiapkan Asrama Haji Donohudan (AHD) sebagai lokasi isolasi mandiri (Isoman). Hal ini sebagai antisipasi munculnya ledakan ketiga COVID-19.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menegaskan, pihaknya tidak ingin kecolongan lagi seperti saat menghadapi gelombang kedua COVID-19 kedua dengan munculnya varian Data. Pemkot pun telah menyiapkan sejumlah antisipasi jika benar gelombang ketiga akan terjadi seperti prediksi para epidemiolog.

Baca Juga:

Bandung Raya dan Bodebek Semakin Ramai, Ingat Gelombang Ketiga COVID-19

"Amit-amit ada gelombang ketiga, kita sudah siap semua. Sudah kita siapkan semua apa yang diperlukan, tenang saja,” kata Gibran, Minggu (24/10).

Putra sulung Presiden Jokowi ini menegaskan, persiapan yang sudah dilakukan diantaranya tempat isolasi terpusat (isoter) yang akan dibutuhkan untuk melakukan karantina bagi warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu, untuk tenaga kesehatan di rumah sakit serta persiapan oksigen jika nantinya diperlukan.

"Mengingat saat gelombang kedua COVID-19 menerpa Kota Solo, oksigen menjadi salah satu hal yang langka, kami sudah sediakan banyak stok," tegasnya.

Untuk menunjang ketersediaan oksigen, kata dia, konsentrator sampai oxygen tank semua sudah siapkan. Pemkot Solo juga sudah mendapatkan banyak bantuan untuk memenuhi keperluan oksigen, baik untuk warga yang terpapar COVID-19 maupun yang menderita penyakit non-COVID-19.

"Lokasi isoter juga kita siapkan di AHD (Asrama Haji Donohudan). Kalau penuh kita fungsikan lagi sekolah sebagai lokasi isoter," katanya.

Pemkot Solo melakukan tes PCR di sekolah pasca munculnya klaster Pembelajaran Tatap Muka. (MP/Ismail)

Pemkot Solo melakukan tes PCR di sekolah pasca munculnya klaster Pembelajaran Tatap Muka. (MP/Ismail)

Terkait angka kasus yang mulai kembali menunjukkan kenaikan sepekan terakhir, putra sulung Presiden Jokowi itu mengakui jika memang ada peningkatan. Ia melihat itu masih dalam batas wajar.

"Saya bilang penanganan COVID-19 dengan mempertimbangkan perekonomian kita harus main gas dan rem," ucapnya.

Ia berharap, kasus corona tidak naik lagi karena ekonomi di Solo mulai pulih. Pemkot juga sedang gencar melakukan pemulihan ekonomi agar warga terdampak bisa kembali hidup sejahtera. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Tidak Ada Gelombang 3 COVID-19, Ekonomi Bisa Tumbuh

#COVID-19 #Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #Gibran Rakabuming
Bagikan
Bagikan