Asita Keluhkan Lesunya Penjualan Paket Wisata Yogyakarta

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 14 Oktober 2021
Asita Keluhkan Lesunya Penjualan Paket Wisata Yogyakarta
Kawasan Malioboro, Yogyakarta mulai ramai diserbu wisatawan. Foto: MP/Teresa Ika

MerahPutih.com - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluhkan masih lesunya penjualan paket wisata dan perjalanan ke DIY. Penjualan paket wisata tak ikut terkerek naik seperti jumlah kunjungan wisata.

Ketua Asita DIY, Hery Satyawan mengatakan, banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta tak berbanding lurus dengan tingkat pemesanan jasa paket wisata.

Baca Juga

Pemkot Yogyakarta Hadirkan Nuansa Sekaten Dalam Mal

Lantaran sebagian besar wisatawan datang secara mandiri dan tidak dalam kelompok besar. Pelancong juga didominasi wisata keluarga dan datang menggunakan transportasi pribadi.

"Memang terlihat banyak yang datang ke Malioboro tetapi kebanyakan datang sendiri-sendiri tanpa menggunakan jasa biro perjalanan wisata. Kalaupun ada yang pakai bus, mereka kordinir sendiri," kata Hery melalui keterangan pers di Yogyakarta, Kamis (14/10).

Ia menjelaskan sebelum pandemi memghantam, pemesanan paket perjalanan wisata di DIY didominasi oleh wisatawan mancanegara. Sedangkan pemesanan dari wisatawan nusantara atau domestik sebagian besar berasal dari perusahaan serta instansi pemerintahan.

Alun-alun kidul Yogyakarta mulai ramai diserbu wisatawan. Foto: MP/Teresa Ika
Alun-alun kidul Yogyakarta mulai ramai diserbu wisatawan. Foto: MP/Teresa Ika

Masih sepinya pemesanan dari rombongan karyawan perusahaan, menurut dia, dapat dimaklumi sebab tidak sedikit perekonomian perusahaan yang menurun karena terdampak pandemi.

"Dulu memang yang banyak (memesan paket wisata) tamu-tamu asing. Tapi yang dari perusahaan-perusahaan kini juga masih banyak yang sulit mengalokasikan dana untuk piknik karena masih masa pamulihan," kata dia.

Untuk kembali memulihkan tingkat okupansi biro perjalanan wisata, Hery berharap Pemda DIY dapat memberikan kejelasan peraturan sekaligus penerapan di lapangan.

"Jangan sampai kami sudah bawa tamu tapi enggak boleh masuk, ya nanti kami bisa dikomplain sama tamunya," kata dia. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga

Pariwisata Yogyakarta Mulai Bergairah, Okupansi Hotel Capai 80 Persen

#Kota Yogyakarta #Wisata Yogyakarta
Bagikan
Bagikan