MerahPutih.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan Beijing bahwa Tiongkok akan menghadapi konsekuensi jika membantu Rusia menghindari sanksi berat karena memerangi Ukraina.
Peringatan disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, yang dijadwalkan akan bertemu diplomat tinggi Tiongkok Yang Jiechi di Roma, Senin (14/3).
Baca Juga:
Akui Krisis Ukraina Perang Dunia III, AS Tegaskan tak akan Ikut Bertempur
Rusia meminta bantuan peralatan militer dari Tiongkok setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Gedung Putih khawatir Beijing dapat merusak upaya Barat untuk membantu pasukan Ukraina membela tanah airnya, kata sejumlah pejabat AS.
"Sullivan akan bertemu Yang untuk menjelaskan keprihatinan Washington dan menegaskan konsekuensi dan isolasi yang bakal dihadapi China secara global jika mereka meningkatkan dukungan kepada Rusia," kata seorang pejabat AS tanpa merinci, dilansir Reuters.

Setelah invasi dimulai, kata Sullivan, Rusia meminta dukungan dan peralatan militer dari Tiongkok. Menurut dia, Washington tengah mencermati sejauh mana Beijing memberikan dukungan ekonomi dan materi kepada Rusia, dan akan menjatuhkan konsekuensi jika itu terjadi.
"Kami berkomunikasi langsung, secara pribadi dengan Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi bagi upaya menghindari sanksi berskala besar atau mendukung Rusia untuk mengatasinya," kata Sullivan.
"Kami tak akan membiarkan hal itu berlanjut dan menjadi penyelamat bagi Rusia dari sanksi ekonomi negara mana pun di dunia," imbuhnya dikutip Antara.
Baca Juga
Saat Jokowi Dibuat Pusing Akibat Dampak Perang Rusia-Ukraina
Saat ditanya tentang permintaan bantuan militer dari Rusia, Liu Pengyu, juru bicara kedutaan Tiongkok di Washington, mengatakan belum mendengar kabar itu. Namun, dia mengakui situasi saat ini di Ukraina membingungkan.
Liu mengatakan upaya maksimal harus dilakukan untuk mendukung Rusia dan Ukraina melanjutkan negosiasi, meskipun situasinya sulit untuk mencapai kesepakatan damai.
"Kami mendukung dan mendorong semua upaya yang kondusif bagi penyelesaian damai krisis tersebut," tegas diplomat Tiongkok itu. (*)
Baca Juga
Rusia Bombardir Masjid Tempat Anak-Anak Berlindung di Mariupol