AS Kirim Peralatan Perang Senilai Rp 11,48 Triliun ke Ukraina

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 15 April 2022
AS Kirim Peralatan Perang Senilai Rp 11,48 Triliun ke Ukraina
Arsip - Presiden AS Joe Biden berpidato di Royal Castle, Warsawa, Polandia, 26 Maret 2022. (Slawomir Kaminski /Agencja Wyborcza.pl via Reuters)

MerahPutih.com - Amerika Serikat (AS) kembali menambah bantuan militer ke Ukraina, setelah sebelumnya paket senilai 2,5 miliar dolar (Rp 35,86 triliun), sejak pasukan invasi Rusia pada Februari.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bantuan tambahan berupa peralatan militer senilai 800 juta dolar AS (Rp 11,48 triliun) bagi Ukraina.

Bantuan akan termasuk artileri berat dalam mengantisipasi kemungkinan serangan yang lebih luas oleh Rusia di Ukraina bagian timur.

Baca Juga:

Pelaku Teror Penembakan Subway New York Ditangkap Setelah 30 Jam Buron

Dikutip Antara, total bantuan tersebut antara lain termasuk sistem artileri, kendaraan lapis baja, serta kapal nirawak penjagaan pantai, kata Biden melalui pernyataan setelah berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Biden mengatakan, ia juga sudah menyetujui pengiriman sejumlah helikopter tambahan. Ia mengatakan Ukraina sangat perlu mendapat peralatan dalam menghadapi invasi.

"Kita tak bisa istirahat sekarang. Seperti saya yakinkan kepada Presiden Zelenskyy, rakyat Amerika akan terus bersatu dengan rakyat Ukraina yang berani dalam perjuangan mereka memperoleh kebebasan," kata Biden dalam pernyataan tertulis.

Baca Juga:

Mulai Mei Mendatang, Perusahaan Global Kurangi Pembelian Minyak Rusia

Paket baru bantuan antara lain juga mencakup 11 helikopter Mi-17, yang sebelumnya dialokasikan bagi Afghanistan sebelum pemerintahan dukungan AS di negara itu jatuh tahun lalu.

Selain itu, ada 18 meriam 155mm, 40.000 amunisi artileri, sejumlah radar, 200 kendaraan lapis baja pengangkut personel, dan 300 lagi drone Swtichblade.

Amerika baru kali ini memberikan bantuan berupa meriam laras panjang dengan daya tembak tinggi bagi Ukraina.

Juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan bahwa sebagian sistem pertahanan itu, seperti meriam dan radar, perlu disertai dengan pelatihan tambahan bagi pasukan Ukraina yang tidak terbiasa menggunakan peralatan militer Amerika. (*)

Baca Juga:

Puluhan Orang Terluka, NYPD Buru Pelaku Serangan Teror Stasiun Subway di Brooklyn

#Amerika Serikat #Ukraina #Konflik Ukraina #Rusia
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan