AS Cap Presiden Turki Erdogan sebagai 'Anti Semit'

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 19 Mei 2021
AS Cap Presiden Turki Erdogan sebagai 'Anti Semit'
Demonstran pro-Palestina membawa bendera dengan foto Presiden Turki Tayyip Erdogan saat mereka berkendara melewati Konsulat Israel di Istanbul, Turki, Rabu (12/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Dilara Senk

MerahPutih.com - Amerika Serikat mengecam keras komentar yang baru-baru ini disampaikan Presiden Turki Tayyip Erdogan terhadap orang-orang Yahudi sebagai bentuk sikap anti Semit.

"Kami mendesak Presiden Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya untuk menahan diri dari komentar yang menghasut, yang dapat memicu kekerasan lebih lanjut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, dilansir dari Antara, Rabu (19/5)."Bahasa anti Semit tidak memiliki tempat di mana pun."

Baca Juga:

Rudal Israel Dibalas 1.750 Roket Hamas, Maskapai Dunia Kompak Tutup Penerbangan

Anti Semit adalah suatu sikap permusuhan, prasangka, kebencian dan diskriminasi terhadap orang Yahudi, baik sebagai penganut agama Yahudi maupun kelompok etnis.

Namun, Price tidak merinci ucapan Erdogan mana yang dianggap Amerika Serikat sebagai sikap anti Semit. Departemen Luar Negeri AS pun tidak segera menanggapi permintaan klarifikasi.

Serangan udara militer Israel menghancurkan Jala Tower yang merupakan gedung kantor berita Al Jazeera dan Associated Press (AP) di Jalur Gaza, Sabtu (15/5) waktu setempat.
Serangan udara militer Israel menghancurkan Jala Tower yang merupakan gedung kantor berita Al Jazeera dan Associated Press (AP) di Jalur Gaza, Sabtu (15/5) waktu setempat. Foto: TRT World

Sebelumnya, Presiden Turki Erdogan, yang merupakan pembela vokal Palestina, telah mengkritik Israel karena melakukan serangan udara di Gaza dan menyebutnya sebagai "negara teror" setelah polisi Israel menembakkan peluru karet ke orang-orang Palestina yang melempar batu di Yerusalem.

Erdogann juga mengkritik kekuatan Barat dalam konflik kekerasan Israel dan Palestina. Menurutnya, Austria dan Amerika Serikat, "menulis sejarah dengan tangan berdarah". Berbicara setelah rapat kabinet, dia mengkritik persetujuan Presiden AS Joe Biden atas penjualan senjata ke Israel.

"Anda menulis sejarah dengan tangan berdarah dalam insiden yang merupakan serangan serius yang tidak proporsional di Gaza, yang menyebabkan ratusan ribu orang mati syahid," katanya.

Baca Juga:

Langkah-langkah Indonesia Hentikan Serangan Israel ke Palestina

Presiden Turki itu juga menyerang, Kanselir Austria Sebastian Kurz, yang sangat pro-Israel, "Austria sedang mencoba untuk membuat Muslim membayar harga untuk orang Yahudi yang menjadi sasaran genosida."

Adapun Pemerintahan Biden pada Senin menyetujui potensi penjualan $ 735 juta atau sekitar Rp10,5 triliun senjata presisi dipandu ke Israel, menurut sumber kongres. Israel telah menghantam Gaza dengan serangan udara lebih dari seminggu terakhir. (*)

Baca Juga:

Kelompok Buruh Galang Dana untuk Perjuangan Palestina

#Israel #Palestina #Recep Tayyip Erdogan #Breaking
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan