K-Pop
ARMY Ramaikan Tagar #BillboardApologizeToBTS, Ada Apa?
SEMAKIN tinggi pohon menjulang, semakin kencang angin menerpanya. Pepatah ini sepertinya sangat tepat untuk menggambarkan grup BTS. Selama ini, ketujuh personel telah berhasil naik ke puncak industri musik melampaui banyak batasan.
Namun, di balik besarnya cinta penggemar, muncul pula pembenci dan kritikus yang meragukan kesuksesan grup besutan HYBE Labels itu. Kali ini berasal dari media ternama asal AS, Billboard Magazine.
Baca juga:
BTS Tunda Lagi Map of the Soul World Tour, ARMY: #WeWillWaitforBTS
Pada 26 Agustus 2021, Billboard membagikan foto sampul serta pemotretan BTS untuk edisi Agustus 2021. Meskipun gambar tersebut mendapat pujian positif, artikel wawancaranya justru mendapat kecaman.
ARMY segera boikot Billboard dan meramaikan tagar #BillboardApologizeToBTS. Bukan tanpa alasan, penggemar menganggap media tersebut menuduh BTS dan ARMY melakukan manipulasi tangga lagu.
Seperti yang kita tahu, BTS telah menorehkan prestasi gemilang berkat lagu-lagu terbarunya. Mulai dari Dynamite, lagu musisi Korea Selatan pertama yang memuncaki Billboard Hot 100 hingga Butter yang menempati posisi nomor satu selama beberapa minggu. Ditambah dengan kehadiran Permission to Dance yang juga sempat singgah sejenak.
Sayangnya, beberapa menganggap keberhasilan ini tidak asli. "Di atas tekanan ini, baik grup maupun agensi berada di bawah pengawasan atas keberhasilan tanggal lagu BTS baru-baru ini yang menurut penggemar saingan berhasil dicapai melalui manipulasi terpadu," tulis mereka dalam artikelnya.
Mereka menyebutkan bahwa ARMY mengatur basis penggemarnya di media sosial dan menggunakan taktik pembelian massal album fisik serta pembelian digital terkoordinasi untuk memengaruhi grafik.
Dugaan manipulasi ini melibatkan peningkatan penjualan, pembelian, dan streaming beberapa versi lagu yang sama (seperti remix Butter) dan memilih hari khusus untuk streaming lagu. "Melalui cara di atas papan, ARMY Telah lama mengeksploitasi celah dalam aturan tangga lagu (termasuk Billboard) untuk mendorong kinerja lagu BTS," kata Billboard.
Baca juga:
Setelah beritanya keluar, banyak penggemar langsung marah karena merasa artikel tersebut meremehkan upaya fan untuk streaming, mengunduh, dan membeli lagu BTS.
Lainnya mengecam Billboard karena bukannya fokus pada pencapaian BTS, mereka malah menyoroti rumor manipulasi. Padahal selama ini mereka tidak pernah sekalipun menanyakan masalah manipulasi 'chart' pada artis Barat manapun.
Untungnya, sang leader menjawab tuduhan tersebut dengan ciamik. "Ini pertanyaan yang wajar. Tetapi jika ada percakapan di dalam Billboard tentang bagaimana seharusnya lagu nomor satu, maka terserah mereka untuk mengubah aturan dan membuat 'streaming' lebih memengaruhi peringkat," kata RM.
"Membanting kami atau penggemar kami karena mencapai No. 1 dengan penjualan dan unduhan fisik, saya tidak tahu apakah itu benar. Rasanya kami adalah sasaran empuk karena kami adalah 'boyband', artis K-pop, dan kami memiliki loyalitas penggemar yang tinggi," tambahnya.
Lebih lanjut, Billboard juga memasukkan cicitan-cicitan haters terhadap keberhasilan BTS yang dianggap ARMY sebagai suatu hal yang tidak relevan. Selain manipulasi dan basis penggemar saingan, majalah itu juga menyebutkan topik kontroversial lainnya itu wajib militer BTS.
Penggemar mempermasalahkan bagaimana pendaftaran wamil BTS disebutkan berkaitan dengan keuntungan HYBE serta gagasan bahwa apa pun bisa menggantikan BTS di neraca perusahaan.
Pada akhirnya, ARMY memang menyukai pemotretan BTS, namun tidak demikian dengan artikelnya. "Foto yang bagus, profesionalisme nol. Untuk selanjutnya pelajari bahwa dampak BTS dihasilkan secara organik oleh basis penggemar," cicit pengguna @stayjinie. (sam)
Baca juga: