MerahPutih.com - Armenia melakukan serangan di perbatasan Azerbaijan. Serangan Armenia ini untuk memperebutkan wilayah Karabakh, yang sampai saat ini menjadi sengketa dua wilayah yag pernah masuk sebagai bagian negara Uni Soviet. Armenia mengklaim serangan ini sebagai balasan karena Azerbaijan lebih dahulu melakukan seranga.
Presiden Aliyev mengatakan, angkatan bersenjata Armenia menembaki permukiman Azerbaijan dan lokasi-lokasi militer dari beberapa arah dengan menggunakan berbagai jenis persenjataan, termasuk artileri berat.
Namun, Azerbaijan tidak mengungkapkan korban di antara penduduk sipil dan prajurit tetapi bersumpah membalas dan tentara Azerbaijan terus dikerahkan terus melakukan pembalasan terhadap lokasi militer Armenia.
Baca Juga:
Pemerintah Keluarkan Aturan SNI Buat Masker Kain
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Azerbaijan menegaskan, selain serangan itu, Armenia tetap melanjutkan pemukiman ilegal di wilayah Azerbaijan terutama di Karabakh .
Sebelumnya, Juli lalu, tentara Armenia menyerang militer Azerbaijan dengan tembakan artileri, membunuh 12 tentara Azerbaijan, termasuk perwira tinggi, dan melukai empat tentara dan seorang warga sipil.
Pada 21 September, bentrokan di wilayah yang sama berkobar lagi ketika seorang tentara Azerbaijan meninggal seorang lainnya terluka.
Sejak 1991, militer Armenia dituduh secara ilegal menduduki Karabakh Atas, atau wilayah Nagorno-Karabakh yang adalah wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB, serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia dari Karabakh Atas dan tujuh wilayah Azerbaijan lainnya yang diduduki.
Beberapa negara, Prancis, Rusia, dan AS membentuk OSCE Minks Group, pada 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut. Namun, sampai saat ini tidak berhasil dan eskalalasi dua wilayah yang berbatasan dengan Turkin dan Iran ini semakin panas.
Baca Juga:
Timnas Muda Siap Hadapi Klub Kroasia Dinami Zegreb