Arkeolog Papua Ungkap Temuan Baru Situs Korbiena

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 28 November 2019
Arkeolog Papua Ungkap Temuan Baru Situs Korbiena
Tulang belulang di Situs Korbiena, Kampung Kayob, Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat (ANTARA /HO-Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua)

MerahPutih.com - Penelitian Balai Arkeologi Papua bersama Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Teluk Wondama berhasil menemukan Situs Korbiena di Pulau Roon, Papua Barat.

"Situs Korbiena secara administratif berada di Kampung Kayob, Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat," kata Hari Suroto, peneliti senior dari Balai Arkeologi Papua di Kota Jayapura, Rabu (27/11), dikutip Antara.

Baca Juga:

Kunjungan ke Situs Megalitikum Gunung Padang Menurun Drastis

Situs Korbiena berupa tebing batuan metamorf di tepi Pantai Korbiena yang terdapat lukisan prasejarah berwarna merah.

"Terdapat lukisan prasejarah di Situs Korbiena berupa motif buaya, garis gelombang, penyu, dan abstrak," katanya.

Dua cangkang moluska laut triton atau charonia tritonis berada pada lereng bagian bawah Bukit Kampung Menarbu, Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat (ANTARA /HO-Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua)
Dua cangkang moluska laut triton atau charonia tritonis berada pada lereng bagian bawah Bukit Kampung Menarbu, Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat (ANTARA /HO-Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua)

Tidak jauh dari situs lukisan prasejarah, lanjut alumnus Universitas Udayana Bali itu, terdapat sebuah ceruk atau lubang di tebing yang terdapat tulang manusia dan pecahan gerabah.

"Tulang manusia ini dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai tulang Suanggini. Suanggini digambarkan sebagai manusia yang berperawakan tinggi dan besar," katanya.

Pada masa prasejarah di Teluk Wondama, ungkap Hari, dikenal dua jenis penguburan yaitu penguburan primer dan penguburan sekunder.

"Penguburan primer yaitu mayat diletakkan di dalam hutan, untuk beberapa waktu, hingga tinggal tulang belulangnya saja," katanya.

Baca Juga:

Ekskavasi Situs Yomokho Ungkap Kehidupan Danau Sentani Ribuan Tahun Lalu

Setelah menjadi tulang belulang, maka dilanjutkan dengan penguburan sekunder atau penguburan kedua, yaitu tulang belulang dikumpulkan dan disimpan di lubang tebing atau ceruk.

Hari Suroto, salah satu arkeolog senior Papua saat melakukan ekskavasi di Situs Yomokho, Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua (ANTARA /HO-Balai Arkeologi Papua)
Hari Suroto, salah satu arkeolog senior Papua saat melakukan ekskavasi di Situs Yomokho, Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua (ANTARA /HO-Balai Arkeologi Papua)

"Pada penguburan kedua ini, tulang belulang disertai dengan bekal kubur berupa gerabah. Gerabah ini dipercaya akan digunakan oleh si mati pada kehidupan di alam baka," katanya.

Tradisi penguburan prasejarah di Teluk Wondama berakhir setelah misionaris Belanda Gottlieb Lodewijk Bink mengajarkan agama Kristen di Pulau Roon pada 1884.

"Saat ini Situs Korbiena dikembangkan sebagai destinasi wisata guna mendukung Festival Pulau Roon yang diselenggarakan dalam setiap tahunnya. Untuk berkunjung ke situs ini, wisatawan akan dipandu dan diantar oleh keluarga pemilik ulayat situs ini," katanya. (*)

Baca Juga:

Arkeolog Papua Hari Suroto Sarankan Mumi Yamen Silok Dikonservasi

#Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan