KOTA Malang memiliki dinamikanya sendiri dalam bermusik. Begitu pun dengan salah satu musisi yang cukup underrated namun memiliki bakat yang tak kalah unik yaitu Kelvin Sarosa atau lebih dikenal dengan monikernya sebagai Aralus Arasen.
Melalui berbagai perjalanan kreatif dalam skena musik Malang, Aralus sudah melewati pelbagai genre seperti geek rock, power pop, post-punk hingga post-hardcore punk. Memasuki tahun ketiganya Aralus akhirnya menelurkan mini album ketiga bertajuk Jarrah.
“Terlalu sempit rasanya untuk ranah penulisan lagu bila hanya fokus di satu genre saja. Pada EP ketiga ini aku coba mengeksplorasi lebih dalam hingg akhirnya jadilah lagu-lagu di dalam EP ini," ucap Kelvin dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Sabtu (3/6).
Baca juga:
Grrrl Gang Lepas 'Spunky!' Sebagai Pembuka untuk Album Baru
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam proses kreatifnya, Kelvin mulai mendapati dalam dirinya timbul keinginan untukmengeksplorasi musik lain sejak proses produksi EP kedua Aralust Arascene. Langkahnyamerilis musik bernuansa post-punk sempat diliputi keraguan sehingga ia memutuskan untukmembebaskan diri dari belenggu genre dan mulai menjelajahi kemungkinan-kemungkinan gayabermusik lainnya.
“Selain itu, rasanya dari segi pesan yang dibawakan dalam lirik pun terasa lebih cocok dengan nuansa post-punk,” lanjut Kelvin.
Upayanya tersebut berbuah pada progresi lagu post-punk yang kemudian bermutasi menjadi hardcore punk dalam satu durasi lagu. Hal tersebut dilalui semata-mata karena untuk mengobati kebosanan yang ia alami dalam mendengarkan band-band yang seringkali melepas album dalam satu genre saja terutama hardcore.
Terutama pada bagian ritme drum yang seringkali melelahkan telinga dan tidak memuaskan hati. Akhirnya Kelvin memutuskan untuk menulis lagu sendiri yang bisa memuaskan hasratnya dalam bermusik yang tidak monoton satu genre.
Baca juga:
Bule asal Norwegia Beraksi dengan LAIR Ciptakan Lagu 'Entered By The Wind'
Lihat postingan ini di Instagram
Terdapat empat lagu yang bakal termuat dalam EP “Jarrah” yaitu “Holmes Killing Holmes”, “Rainbow Paint”, “Hamo” dan self titled “Jarrah”. Dimulai dari “Holmes Killing Holmes” yang singkatnya merupakan wujud kegemarannya terhadap Sir Arthur Conan Doyle dan Sherlock Holmes yang menginspirasinya dengan motto “ terus maju meskipun kadang hal di depan mata terasa tidak masuk akal.”
Selain itu, lagu-lagu lainnya juga ditulis berdasarkan pencarian rohani seperti “Rainbow Paint” yang bicara bab keikhlasan. Disusul “Hamo” yang berbicara tentang omah atau dibalik menjadi “Hamo”. Terakhir, adalah lagu keempat yang merupakan drive terbesar Kelvin dalam menulis album “Jarrah” ini. Di lagu ini, ia menguak bahwa dalam berhijrah kita terkadang mendapati penyesalan tentang kenikmatan yang kita lakukan dahulu memang menyenangkan namun ternyata haram.
Lagu ini juga terinspirasi oleh sahabat Nabi Muhammad yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah yang terpaksa membunuh ayah kandungnya dalam Perang Badar. Semua lagu tersebut akan dibalut dalam nuansa post-punk dan hardcore punk yang larut menjadi satu.
Mini album Jarrah sendiri sudah bisa didengarkan di berbagai Digital Streaming Platform dan Bandcamp sejak 1 Juni 2023. (far)
Baca juga:
Indische Party Lepas 'Gadis Medusa' Sebagai Pembuka Album Terbaru