Pemulihan Ekonomi

April ini, Belanja Masyarakat Naik 32 Persen

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 20 April 2021
April ini, Belanja Masyarakat Naik 32 Persen
Pasar. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Hasil analisa konsumsi berdasarkan data perbankan menunjukkan belanja masyarakat kian menggeliat pada April 2021 ini. Belanja nasional mengalami kenaikan di April mencapai 32,48 persen secara tahunan (yoy) untuk yang non-seasonally adjusted (tidak dipengaruhi faktor musiman).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparan, sedangkan untuk belanja yang digerakkan faktor musiman (seasonally adjusted) juga meningkat hingga 13,11 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2021.

Baca Juga:

Akibat Pandemi, 19,45 Persen UMKM Seret Modal

"Selain itu, peningkatan konsumsi juga terlihat pada pembelian barang manufaktur, berdasarkan data (Purchasing Manager Index) yang menyentuh 53,2, jauh di atas rata-rata angka PMI tahun 2019 yang hanya bertahan di 51," katanya di Jakarta, Senin (19/4).

Penerimaan sektor industri, tercatat mengalami perbaikan, tumbuh 10,26 persen secara tahunan untuk yang non-seasonally adjusted dan tumbuh 1,46 persen untuk seasonally adjusted.

"Selanjutnya, untuk menjaga keseimbangan pengendalian COVID-19 dan pengungkit ekonomi, pemerintah melakukan beberapa program. Yaitu pengendalian COVID-19 melalui pembatasan kegiatan, baik kegiatan mudik, kegiatan pembatasan bepergian," kata Menko Airlangga.

Perbaikan data ekonomi juga sejalan dengan perkembangan penanganan COVID-19 yang semakin baik. Beberapa parameternya, antara lain, kasus aktif COVID-19 hingga data per 18 April 2021 sebesar 6,6 persen atau membaik signifikan dibandingkan Februari 2021 ketika kasus aktif mencapai 16 persen.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara)
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara)

Kemudian tingkat penularan COVID-19 (positivity rate) juga telah menurun menjadi 11,2 persen dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 29,42 persen. Sedangkan Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Rate) (saat ini) rata rata 34 atau 35 persen.

"Tidak ada provinsi yang BOR-nya di atas 60 persen. Kemudian PPKM dan PPKM Mikro yg diterapkan sejak Januari-Februari telah mulai berhasil kendalikan laju penyebaran COVID-19,” ujar Menko Airlangga dikutip Antara.

Jika berdasarkan data bulanan per Januari 2021, rata-rata kasus aktif COVID-19 per bulannya terus menurun, yakni Januari sebesar 15,43 persen, Februari sebesar 13,57 persen, Maret sebesar 9,52 persen, dan April sebesar 7,23 persen. (*)

Baca Juga:

Beratnya Tantangan Perbankan di Tengah Pemulihan Ekonomi

#Pemulihan Ekonomi #Ekonomi Indonesia #Produksi Dan Konsumsi Pangan #Produk Domestik Bruto (PDB) #Airlangga Hartarto
Bagikan
Bagikan