Apresiasi Kreasi Indonesia Bantu Pelaku Ekraf Merdesa
DALAM menyiasati upaya kebangkitan ekonomi, pemerintah lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI membuat gebrakan lewat digelarnya kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) di 16 kota di seluruh Indonesia. Kegiatan itu memamerkan produk kreatif masyarakat di masing-masing kota.
Kegiatan itu sejatinya sudah digagas dan dilaksanakan sejak 2021 lalu, dengan pameran digelar di berbagai kota mulai dari Semarang, Surakarta, Surabaya, Bogor, Palembang, Bandar Lampung, Mataram, Medan, dan lainnya. Pelaku ekraf cukup antusias, dan yang terbaik dari berbagai kota akan berkumpul di Malam AKI di Jakarta pada penghujung tahun.
Tahun 2022, Kemenparekraf RI kembali menghelatnya, dengan kota pelaksana AKI, antara lain Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Jambi, Cilegon, Tangerang Selatan, Tasikmalaya, Cirebon, Yogyakarta, Tegal, Sidoarjo, Jember, Pontianak, Banjarmasin, Kendari, dan Ambon. Kini yang terbaru, AKI tengah digelar di Jember.
"Kita ingin peluang usaha dan lapangan kerja baru bisa tercipta di berbagai daerah, serta menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi nasional. Menjadi solusi efektif dari kenaikan harga-harga bahan pokok yang sedang meningkat," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di AKI Banda Aceh, Kamis (4/8).
Baca juga:
Kemenparekraf Optimis Industri Modest di Indonesia Bangkit Kembali
Produk yang ditawarkan pelaku ekraf di pameran AKI itu juga beragam, mulai dari produk kecantikan, fesyen, kuliner, bumbu masak, kriya, dan lainnya. Pameran AKI juga disertai dengan kegiatan workshop, yang memberi kesempatan bagi pelaku ekraf untuk memperkenalkan dan mengembangkan produk mereka.
Sebagai langkah menghibur dan menggaet pengunjung, AKI turut mengundang berbagai musisi kebanggaan Tanah Air. Misalnya ada RAN di AKI Tangerang Selatan, Langit Sore Band di AKI Yogyakarta, dan berbagai tamu spesial lainnya.
Namun tentu tak seluruh produk ekraf bisa dipamerkan di AKI. Sebab Kemenparekraf RI sebagai penyelenggara menetapkan sejumlah syarat dan ketentuan mengingat tingginya minat terhadap kegiatan itu. Misalnya, seperti peserta merupakan WNI, berdomisili di Indonesia, berusia di bawah 50 tahun, dan usaha sudah berjalan minimal enam bulan yang harus disertakan bukti.
Adapun tahun ini pameran AKI sudah digelar di sebelas kota, meliputi Tasikmalaya, Cirebon, Tegal, Yogyakarta, Padang, Banjarmasin, Cilegon, Tangerang Selatan, Pontianak, Banda Aceh, dan Jember.
Baca juga:
Kemenparekraf Gandeng Huawei untuk Kembangkan Industri Parekraf
Tak jarang pula Sandiaga turun langsung, menyambangi para peserta AKI di tiap kota. Bahkan bertemu dan mencoba langsung beberapa produk yang menurutnya paling menarik. Misalnya saja saat ia menjajal produk kecantikan dari peserta AKI di Banda Aceh, dan mengatakan siap membantu mengurus branding dan perizinannya.
"Para pelaku ekraf seperti inilah yang akan kita bantu untuk bisa naik kelas. Kita berikan akses untuk mengurus perizinan produk seperti BPOM berikut dengan brand dan HAKI-nya agar jika suatu saat usahanya membesar bisa memiliki kekuatan hukum," ungkapnya.
Kegiatan AKI juga diharapkannya dapat menjadi wadah mendorong kampanye Bangga Buatan Indonesia diusung pemerintah. Tujuannya agar masyarakat mampu membangun tatanan ekonomi mandiri dan berdaya saing lewat produk-produk kreatif nan berkualitas. (waf)
Baca juga:
3 Kiat Sukses Bisnis di Era Digital Marketing Ala Sandiaga Uno