APMI Upayakan Tiga Festival Skala Besar di Indonesia Tetap Terlaksana

Febrian AdiFebrian Adi - Minggu, 06 November 2022
APMI Upayakan Tiga Festival Skala Besar di Indonesia Tetap Terlaksana
APMI upayakan Soundrenaline, Head In The Clouds dan Djakarta Warehouse Project tetap berjalan. (Foto/Merahputih.com: Febrian Adi)

MEMANG tak bisa dipungkiri industri musik di Indonesia, terutama dalam lini festival tengah kisruh dibicarakan. Mulai dari tragedi ‘Berdendang Bergoyang’, sampai yang terbaru kisruh di konser NCT 127. Karenanya, saat ini perizinan penyelenggaran konser menjadi satu isu alot yang tengah di hadapi oleh para promotor dan penyelengaraan konser.

Imbasnya pun terkena di beberapa konser musik yang terpaksa diundur, salah satunya ‘Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya DEWA 19’ yang dijadwalkan berlangsung pada 12 November 2022 diundur hingga 4 Februari 2023 mendatang.

Baca juga:

Gempuran Suffocation Menutup Rock In Solo 2022

APMI upayakan festival Head In The Clouds, Soundrenaline, dan Djakarta Warehouse Project tetap terlaksana. (Foto/Merahputih.com: Febrian Adi)

Permasalahan ini pun bisa terimbas pada tiga festival skala Internasional yang akan menghiasi akhir 2022, di antaranya Soundrenaline, Head In The Clouds, dan Djakarta Warehouse Project.

Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) angkat bicara terkait efek domino yang bisa berimbas pada tiga agenda besar tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Dino Hamid menegaskan, bahwa pihaknya masih terus mengupayakan agar ketiga festival tersebut bisa tetap berjalan dengan melakukan advokasi bersama beberapa instansi terkait salah satunya kepolisian.

“Jadi faktor itu harus benar-benar secara rasional diperjuangkan. Karena faktornya enggak hanya secara mikro tapi juga makro. Apabila tiga acara itu berhasil, Indonesia di mata dunia juga akan baik,” jelas Dino dalam konferensi pers yang digelar di M Bloc, Jakarta Selatan, Kamis (3/11)

Dino menuturkan, ketiga acara tersebut merupakan agenda musik berskala besar di Indonesia, yang bisa membawa nama baik untuk Indonesia di kancah industri musik Internasional. Bukan hanya sekadar hiburan, ketiga agenda musik itu pun dinilai memberikan dampak ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia.

Selain itu, industri konser musik adalah salah satu ‘medium attraction’ yang bisa membantu memulihkan perekonomian dalam skala nasional. Dengan adanya konser, terang Dino, aktivitas turisme akan berjalan hingga bergeraknya perekonomian skala mikro seperti UKM.

Baca juga: Kritik Wendi Putranto untuk Festival Berdendang Bergoyang

Festival musik di Indonesia bsia menjadi pertumbuhan ekonomi yang baik. (Foto/Merahputih.com: Febrian Adi)

“Kita harus sama-sama berjuang, sama-sama bersuara bahwa Industri kami baik-baik saja, malah di level yang sangat baik,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal APMI, Emil Mahyudin menegaskan pihaknya akan terus melakukan advokasi dengan beberapa pemangku kebijakan untuk memastikan, bahwa industri konser musik di Indonesia bisa terus berjalan.

“Kami sangat berkenyakinan bahwa konser musik itu adalah industri yang paling memberikan efek bola salju terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya. (far)

Baca juga:

Pernyataan Sikap APMI untuk Industri Seni Pertunjukan Agar Jadi Lebih Baik

#Musik #Festival Musik #Musik Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.
Bagikan