Teknologi
Aplikasi Mencuri Data Pribadi Pengguna iPhone
LEBIH dari 5400 aplikasi yang ada di App Store mengumpulkan data-data pribadi penggunanya tanpa sepengetahuan pemiliknya. Dilansir melalui The Washington post bahwa cakupan pencurian datanya cukup bervarian dan tidak hanya satu jenis data saja. Lantas apa saja data yang dicuri dan bagaimana cara kerja aplikasi tersebut dalam melancarkan aksi pencuriannya? Yuk simak penjelasan di bawah ini.
1. Data yang diincar
Mulai dari alamat email, nomor telepon, alamat 'internet protocol (IP)', lokasi pengguna, dan password yang tersimpan. Bahkan beberapa id unik seperti referensi iklan serta operator ponsel juga dicuri untuk dijual kepada pihak penyedia iklan untuk menyesuaikan iklan-iklan yang muncul.
2. Cara kerja aplikasi dalam mencuri data
Fitur Apple yang dimanfaatkan oleh aplikasi-aplikasi 'bandel' ini adalah fitur 'Background App Refresh'. Fitur ini akan hidup ketika ponsel sedang tidak digunakan, pemilik ponsel tertidur, atau pada malam hari.
3. Kesalahan dalam kebijakan privasi beberapa aplikasi
Entah karena kita terlalu malas atau tidak memahami izin-izin serta sertifikasi apa saja yang kita berikan kepada setiap aplikasi. Kita menyadari bahwa dalam beberapa aplikasi, ada yang meminta izin terlebih dahulu sebelum pemasangan. Izin ini biasanya berbentuk sertifikasi yang akan dipasang ke iPhone. Jika pemilik menerima sertifikasi tersebut, maka aplikasi-aplikasi pencuri ini tidak bisa digugat lantaran pemilik sudah menyetujui pemasangan hal tersebut. Namun, hal ini masih dikaji kembali sebagaimana pihak Apple sendiri masih berupaya supaya data pengguna aman dari para pengembang aplikasi-aplikasi 'nakal' ini. (riq)