APEC Perkuat Sistem Pengamanan Tujuan Wisata dari Ancaman Terorisme

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 09 Mei 2017
APEC Perkuat Sistem Pengamanan Tujuan Wisata dari Ancaman Terorisme
Kepala BNPT Komjen Pol. Suhardi Alius (kedua kiri). (Foto Dok BNPT)

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan acara Workshop Counter Terrorism Working Group (CTWG) di Nusa Dua, Bali, 9-10 Mei 2017 yang diikuti 14 negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

Workshop tersebut digelar dalam rangka membahas dan memformulasikan sebuah mekanisme pengamanan tujuan-tujuan wisata yang menjadi sasaran dan target pelaku tindakan terorisme.

“Hampir semua negara telah merasakan penderitaan akibat aksi terorisme itu termasuk Indonesia. Bali sendiri pada tahun 2002 dan 2003 telah mendapatkan sebuah serangan brutal yang dilakukan oleh kelompok teroris. Bukan saja mengakibatkan ratusan korban jiwa yang tak berdosa akan tetapi juga memberikan dampak yang siginifikan terhadap ekonomi dan lapangan kerja masyarakat," ujar Kepala BNPT Komjen Pol. Suhardi Alius dalam sambutannya, Selasa (9/5)

Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, serangan bom Bali tersebut selain telah menghilangkan ratusan miliar dolar devisa negara yang diperoleh dari income pariwisata, juga telah menghilangkan lapangan kerja bagi kurang lebih 2 juta pekerja di industri pariwisata

Oleh karena itu menurut Alumni Akpol tahun 1985 ini, penanganan terhadap dampak serangan teroris di tempat tempat wisata dan penguatan ketahanan dan keamanan bagi tujuan wisata menjadi sangat penting dan urgent.

"Bisa dikatakan hampir semua negara telah pernah merasakan bagaimana teroris menjadikan tujuan tujuan wisata sebagai sasaran untuk melemahkan perekonomoan sebuah negara," kata pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini

Sementara itu Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Jenderal TNI (purn) Wiranto mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan terus berupaya mencegah aksi-aksi terorisme di tempat-tempat wisata.

Bukan saja dengan meningkatkan kapasitas aparat keamanan dalam penanggulangan teroris akan tetapi juga menjalin koordinasi antara sesama negara sahabat guna memperkuat pencegahan.

“Indonesia terus berkomitmen dalam menanggulangi terorisme dengan berbagai pendekatan, mulai dari hulu hingga ke hilir. Negara tidak akan menyerah menghadapi ancaman ini dan akan terus memperkuat mekanisme dalam upaya penanggulangannya," ujar Menkopolhukam.

Dikatakan, Indonesia termasuk salah satu negara yang banyak menderita akibat adanya aksi-aksi terorisme. Lebih dari 2 juta orang yang bekerja di sektor industri kehilangan pekerjaan serta merugikan negara ratusan juta dollar akibat menurunnya kunjungan wisatawan asing ke Bali beberapa tahun lalu.

#Kepala BNPT #Suhardi Alius #Terorisme #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan